Kiper Legendaris Italia Pensiun, Benarkah Kutukan Suley Muntari Ke Gianluigi Buffon Benar-Benar ada?

Kiper Legendaris Italia
Momen ketika Sulley Muntsri mencetak gol lewat sundulannya dan bola melewati garis gawang tetapi tidak diakui Wasit dan Gianluigi Buffon. Foto: Milanewsit - rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Dalam dunia sepak bola, cerita-cerita mistis dan mitos sering kali menghiasi karier para pemain bintang. Salah satu mitos yang menarik adalah kutukan yang konon pernah dijatuhkan oleh Sulley Muntari kepada Kiper Legendari Italia ini, Kiper Legendaris Italia.

Meskipun tak terbukti secara ilmiah, cerita ini telah menjadi pembicaraan di kalangan penggemar sepak bola. Tapi apakah kutukan tersebut benar-benar ada atau hanyalah cerita bohong semata?

Kisah tentang kutukan Muntari kepada Buffon bermula pada tahun 2012 ketika kedua pemain bertemu dalam sebuah pertandingan antara AC Milan vs Juventus pada laga Serie A Giornata ke 25 pada musim 2011-20122. Saat itu, Buffon menjadi kapten Juventus, sedangkan Muntari bermain untuk AC Milan.

Baca Juga:WAJIB TAHU !!! 10 Makna Proklamasi Bagi Bangsa Indonesia, Lebih dari Sekedar PengumumanWAJIB TAHU !!! Arti Hari Kemerdekaan dalam Bahasa Indonesia, Penuh Makna dan Peerjuangan

Momen terjadi ketika AC Milan berhasil mencetak keunggulan terlebih dahulu oleh Antonio Nocerino pada menit ke 14. Selang waktu 10 menit Sulley muntari berhasil memanfaatkan kemelut didepan gawang dengan sundulannya yang mengarah ke gawang dan bola melewati garis gawang, tetapi disini wasit dan Gianluigi Buffon tidak mengakui bahwa bola itu masuk.

Konon, dalam momen penuh emosi setelah sebuah insiden di lapangan, Muntari diduga mengutuk Buffon dengan keras. Dikatakan bahwa kutukan tersebut akan membuat Buffon tidak pernah lagi mencapai kesuksesan besar dalam karier sepak bolanya dan tidak akan memenangkan Gelar liga Champions. Setelah kiper legendaris italia itu tidak mengakui Gol Sundulan Muntari ke gawangnya.

Penggemar sepak bola yang percaya pada mitos ini percaya bahwa kutukan tersebut benar-benar berpengaruh dalam perjalanan karier Kiper Legendaris Italia ini. Mereka melihatnya sebagai sesuatu yang tak bisa dijelaskan secara rasional dan sebagai alasan di balik kegagalan Buffon dalam meraih gelar juara besar setelah momen itu.

Namun, di sisi lain, banyak juga yang menganggap cerita ini sebagai omong kosong belaka. Mereka meyakini bahwa sepak bola adalah tentang kemampuan, kerja keras, dan faktor-faktor yang bisa diukur secara rasional. Kutukan dan hal-hal mistis tidak memiliki tempat dalam olahraga modern seperti sepak bola.

Kenyataannya, seiring berjalannya waktu, Buffon telah membuktikan diri sebagai salah satu kiper terbaik sepanjang masa. Ia telah memenangkan banyak gelar juara domestik bersama klub-klub besar seperti Juventus dan PSG.

0 Komentar