Kisah Inspiratif Influencer Bali Dari Awal Iseng Bikin Konten Kini Bisa Menghasilkan Banyak Uang di Dunia Onli

Kisah Inspiratif Influencer Bali Dari Awal Iseng Bikin Konten Kini Bisa Menghasilkan Banyak Uang di Dunia Onli
Kisah Inspiratif Influencer Bali. Foto: Pinterest/Rakcerid
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Kisah Seorang Influencer di Denpasar bali adalah sebuah kota yang terletak di Indonesia.

Tidak ada yang pernah menyangka bahwa beberapa influencer atau pemengaruh di Pulau Dewata akan menjadi terkenal dan memiliki banyak pengikut. Mereka tidak pernah memprediksi bahwa konten yang mereka bagikan di media sosial (medsos) akan menghasilkan keuntungan.

Nustri

Contohnya adalah Nustri. Bartender wanita asal Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali, ini mampu menghasilkan puluhan juta rupiah dalam sebulan berkat konten online-nya. Ia bahkan telah dipilih sebagai brand ambassador (BA) untuk beberapa produk dan menerima endorsement sebagai imbalannya.

Baca Juga:10 perusahaan Lokal Lama yang Masih Bertahan Ditengah Persaingan, ada di Cirebon! Intip Deretan Pengusaha yang Miliki Mall Mewah di Jakarta, cari tahu yuk!

Salah satu ciri khas dari konten Nustri adalah meracik minuman sambil mengenakan kebaya tradisional Bali. Kreator konten yang memiliki 212 ribu pengikut di TikTok ini juga terampil dalam melakukan akrobatik botol atau bakat bartending.

Dalam sebuah wawancara di Jimbaran, Nustri mengungkapkan bahwa menjadi seorang social media influencer atau content creator tidak pernah terpikirkan olehnya.

Echa Laksmi 

 Sebagai lulusan Seni Tari dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, ia tidak pernah menyangka bahwa kontennya di media sosial dapat menghasilkan keuntungan. Bahkan, kemampuannya dalam menari telah membawanya menghasilkan pendapatan mencapai angka tiga digit atau ratusan juta rupiah per bulan dari konten di media sosial.

Dengan 1,1 juta pengikut di TikTok dan 368 ribu pelanggan di Youtube, para Selebgram ini awalnya tidak memahami sistem endorsement. Mereka juga bingung ketika calon klien meminta “rate card”. Ini adalah pertanyaan umum yang ditanyakan oleh brand sebelum menjalin kemitraan dengan influencer.

Karena kurangnya pengetahuan, Echa Laksmi pernah mempromosikan produk online shop orang lain secara gratis melalui akun media sosialnya. “Awalnya, saya tidak mengerti apa itu endorsing. Lalu, ada yang meminta rate card yang saya tidak tahu untuk apa,” jelas Echa Laksmi.

Karena seringnya bertanya tentang “rate card”, saya berinisiatif untuk belajar dan akhirnya mulai membuat sendiri. Sampai sekarang, saya sudah mendapatkan pemahaman yang baik mengenai hal ini. Sebagai hasilnya, saya telah berkolaborasi dengan berbagai merek secara teratur.

0 Komentar