Kisruh Internal PKB Kabupaten Cirebon Berkepanjangan, Pengamat Ramalkan Ini di Pemilu 2024

KISRUH PKB. Wakil Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, Syahidin membenarkan adanya sejumlah bacaleg PKB yang mengancam mundur berjamaah. FOTO: IST/RAKCER.ID
KISRUH PKB. Wakil Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, Syahidin membenarkan adanya sejumlah bacaleg PKB yang mengancam mundur berjamaah. FOTO: IST/RAKCER.ID
0 Komentar

RAKCER.ID – Kisruh internal PKB Kabupaten Cirebon, dinilai bakal berdampak buruk pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Peluang kembali menjadi partai pemenang, terancam pupus.

Pengamat politik, H Adlan Daie mengatakan, kisruh yang tak berkesudahan di internal PKB Kabupaten Cirebon, jika tidak dikelola dengan baik, sampai adanya penetapan daftar caleg sementara (DCS), akan menjadi problem besar.

“Seberapa besar kisruh internal PKB ini akan menjadi problem bagi PKB Kabupaten Cirebon dalam proses konsolidasi elektoral menuju Pemilu 2024. Ya kita lihat nanti,” kata Adlan, Jumat (19/5/2023).

Baca Juga:Lokasi TPS dan Batas Wilayah Rentan Jadi Konflik Pemilu, Ini Kiat MengatasinyaKisruh PKB Kabupaten Cirebon Makin Tajam, Petahana Protes Tak Tempati Nomor Urut 1

Kisruh ini bisa berimplikasi tidak sederhana bagi PKB Kabupaten Cirebon dalam proyeksi Pemilu 2024.

“Bahkan potensial kehilangan peluang menjadi pemenang kembali, sebagaimana yang diraih dalam Pemilu 2019 lalu. Inilah the real tantangan yang dihadapi PKB Kabupaten Cirebon saat ini,” ujarnya.

Memang, lanjut Adlan, dalam riset data pemilu, relasi kontribusi caleg terhadap partai hanya 30 persen. Ini berbanding terbalik di mana kontribusi partai terhadap caleg sebesar 70 persen, betapa pun sistem pemilu bersifat terbuka.

Akan tetapi, titik krusial poin politiknya adalah pada persoalan ancaman mundur sejumlah caleg PKB di Kabupaten Cirebon secara berjamaah.

“Kisruh internal bagi PKB menjelang pemilu sebagaimana ditemukan dalam berbagai riset politik, jika tumpah ruah dan menjadi tren isu di ruang-ruang publik, jauh lebih berat implikasi elektoral politiknya dibanding menghadapi tantangan berat secara eksternal,” tuturnya.

Hal ini, pernah dialami PKB dalam konteks nasional pada Pemilu 2009 di mana dinamika konflik internal hasilnya secara faktual membuat PKB “ngedrop” secara elektoral.

“Dalam konteks itulah PDIP, partai pemenang kedua pada Pemilu 2019 di Kabupaten Cirebon potensial ‘menyodok’ menjadi pemenang Pemilu 2024 menggantikan posisi PKB pemenang Pemilu 2019 di Kabupaten Cirebon,” papar dia.

Baca Juga:Bacaleg PKB Kabupaten Cirebon Ancam Mundur Berjamaah, Ternyata Ini PenyebabnyaTERANCAM KRISIS! Petani Jawa Barat Berkurang 5 Persen Tiap Tahun

Sebab, menurut pandangannya, selain tren elektoral PDIP di level nasional sedang dalam tren positif, akan memberi efek bagi PDIP di Kabupaten Cirebon.

Selain itu, karena “margin” atau perbedaan raihan kursi PDIP yang 8 kursi, relatif tidak terpaut jauh di bawah PKB yang hanya 10 kursi sebagai pemenang Pemilu 2019 yang kini mengalami kisruh internal.

0 Komentar