Makna dan Filosofi di Balik Tarian Daerah Sulawesi Selatan yang Memukau

Makna dan Filosofi di Balik Tarian Daerah Sulawesi Selatan yang Memukau
Tarian daerah Sulawesi Selatan tidak hanya indah untuk dilihat, tetapi juga memiliki nilai edukasi dan budaya yang tinggi. Foto: Pinterest/Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER. ID – Tarian daerah Sulawesi Selatan tidak hanya indah untuk dilihat, tetapi juga memiliki nilai edukasi dan budaya yang tinggi.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga dan melestarikan tarian-tarian tradisional ini agar tetap lestari dan dapat diwariskan kepada generasi penerus.

Sulawesi Selatan, provinsi di ujung selatan Pulau Sulawesi, terkenal dengan kekayaan budayanya, termasuk berbagai tarian daerah yang memukau.

Baca Juga:Kisah Cinta Terhalang Restu Orang Tua! Ini Lirik Lagu Musapparenga Passelle yang Viral di Media SosialResep ayam woku kemangi khas manado yang pedes, gurih, dan bikin nagih

Lebih dari sekadar pertunjukan seni, tarian-tarian ini sarat makna dan filosofi yang mencerminkan nilai-nilai luhur dan tradisi masyarakat setempat.

Salah satu contohnya adalah Tari Kipas Pakarena, tarian tradisional Bugis yang dibawakan oleh para perempuan.

Gerakannya yang anggun dan penuh makna melambangkan kelembutan, kepatuhan, dan kearifan perempuan Bugis. Busana tari yang indah dengan hiasan emas dan perak mempertegas nilai-nilai tersebut.

Berikut adalah 5 Tarian Daerah Sulawesi Selatan yang memiliki makna dan filosofi:

1. Tari Ma’badong

Inilah tarian duka suku Toraja. Tarian ini merupakan bagian dari ritus Badong pada perayaan atau upacara Rambu Solo.

Tari Ma’badong merupakan gerakan tari yang ditampilkan untuk memberikan hiburan bagi keluarga almarhum.

Tarian ini bisa dibawakan oleh keluarga pemakaman, rekan kerja, tetangga, atau siapa saja. Penari badong atau pa’badong akan menggerakkan seluruh tubuhnya.

Baca Juga:Lirik Lagu Inninawa Sabbarae yang Melegenda dan Menjadi Favorit Banyak OrangWajib Didengarkan! Ini Lirik Lagu Aja’ Tapacauka Sabbara yang Menggetarkan Jiwa

Dimulai dari bahu, ayunkan kedua lengan ke depan dan ke belakang secara bersamaan. Pa’badong menampilkan tarian ini dengan pola melingkar.

Para penari saling menggenggam dengan jari kelingkingnya. Ambe’ Badong dan Indo’ Badong akan memimpin sekelompok pria dan wanita paruh baya yang dikenal sebagai pa’badong.

2. Tari Manimbong

Manimbong merupakan tarian yang berasal dari suku Toraja Sulawesi Selatan. Masyarakat Toraja melakukan Tari Manimbong untuk mengungkapkan kegembiraan atau rasa terima kasih.

Tari Manimbong hanya dilakukan pada saat upacara adat Rambu Tuka’. Tarian ini biasanya dilakukan pada upacara adat seperti pesta pernikahan atau peresmian rumah adat yang baru atau dipugar.

Masyarakat Toraja menganggap tarian ini sebagai bentuk pemujaan. Pasalnya, menurut kepercayaan budaya Toraja, tarian ini melambangkan semacam rasa syukur.

0 Komentar