CIREBON,RAKCER.ID – Microsoft Sempat Blokir Akses Pegawai ke ChatGPT, Microsoft melarang pegawainya menggunakan ChatGPT sementara waktu, akibat kekhawatiran soal data dan keamanan.
Microsoft mengumumkan peraturan ini melalui situs internal dan bahkan memblokir akses perangkat korporat ke chatbot AI tersebut.
Kendati sejumlah perusahaan teknologi telah melarang, atau setidaknya mengimbau untuk tidak menggunakan ChatGPT untuk penggunaan internal di masa lalu, keputusan Microsoft untuk menerapkan peraturan yang sama ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat, mengingat Microsoft adalah investor terbesar dan paling terkemuka di OpenAI.
Baca Juga:Terbaru ! Ponsel Layar Lipat Oppo Dapat Sertifikasi KeandalanUlas Tuntas Samsung Galaxy Tab A9+ 5G Antarmuka dan Fiturnya
Simak Ulasan Lengkap Tentang Microsoft Sempat Blokir Akses Pegawai ke ChatGPT
Mengutip Engadget, pada bulan Januari lalu, Microsoft berjanji akan berinvestasi sebesar USD10 miliar (Rp157,1 triliun) pada pengembangan ChatGPT selama beberapa tahun mendatang, setelah menginvestasikan sebanyak USD3 miliar (Rp47,1 triliun) kepada OpenAI di masa lalu.
Alat dengan dukungan AI yang digulirkan pada produk karyanya, seperti chatbot Bing, juga menggunakan model bahasa besar (LLM) milik OpenAI. Namun dalam catatannya, Microsoft dilaporkan mengonfirmasi investasi yang telah digelontorkannya untuk OpenAI.
Selain itu, dalam catatan yang sama, Microsoft juga menyampaikan bahwa ChatGPT telah dilengkapi dengan fitur keamanan terintegrasi guna mencegah penggunaan tidak semestinya, namun situs itu disebut Microsoft tetaplah layanan eksternal karya pihak ketiga.
Microsoft mengimbau pegawainya untuk berhati-hati, menambahkan bahwa hal ini berlaku untuk layanan eksternal lain, termasuk penghasil gambar AI Midjourney. Pelarangan Microsoft terhadap ChatGPT dinilai tidak mengejutkan, tapi juga terjadi dengan cepat.
Namun, setelah CNBC merilis berita terkait hal ini, Microsoft segera mengembalikan akses ke chatbot tersebut. Microsoft juga dilaporkan menghapus LLM pada laporannya, menyebut bahasa tersebut memblokir aplikasi chat dan software desain Canva.
Kepada CNBC, juru bicara Microsoft menyampaikan bahwa pelarangan tersebut merupakan kesalahan meski laporan secara eksplisit menyebutkan ChatGPT dan bahwa Microsoft telah mengembalikan akses kepada chatbot tersebut segera setelah menyadari terjadinya error.
Microsoft menyebut bahwa pihaknya menguji sistem kendali endpoint untuk LLM dan secara tidak sengaja mengaktifkannya untuk seluruh pegawai. Juru bicara Microsoft menambahkan bahwa seperti yang telah disampaikannya, Microsoft mendorong pegawai dan pelanggan untuk memanfaatkan layanan seperti Bing Chat Enterprise dan ChatGPT Enterprise.