Mitos 57 Ton Emas Soekarno di Swiss: Antara Legenda dan Realita

Mitos 57 Ton Emas Soekarno di Swiss: Antara Legenda dan Realita
Apabila kekayaan semacam itu benar-benar ada, tidak mungkin Soekarno mengalami kesusahan finansial hingga akhir hayatnya.FOTO:Pinterest.com/Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID –Selama bertahun-tahun, sebuah cerita menarik telah beredar luas di masyarakat Indonesia, menyangkut legenda urban mengenai keberadaan 57 ton emas milik Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia, yang disimpan di bank Swiss.

Kisah ini, yang sampai saat ini masih sering dibicarakan, menambah aura mistis seputar sosok Soekarno, seorang pemimpin yang dikenal karismatik serta memiliki peran kunci dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Cerita yang turun-temurun dikenal ini menambahkan detail dramatis, yaitu pada tahun 1963, emas tersebut dipinjam oleh Presiden Amerika Serikat saat itu, John F. Kennedy, untuk tujuan pembangunan di negara Paman Sam tersebut.

Baca Juga:Intip Sumber Kekayaan Livy Renata Dikritik Netizen Usai Buka Donasi Untuk Beli Mobil MamiTim Hukum Ganjar-Mahfud Harap MK Jadi Pelindung Demokrasi

Akan tetapi, sejauh mana kebenaran dari narasi yang telah lama beredar ini?

Bila ditelusuri dari sudut pandang sejarah berdasarkan sumber-sumber yang kredibel, tampaknya cerita mengenai harta kekayaan Soekarno sebesar itu tidaklah sesuai dengan realitas.

Dalam beberapa catatan sejarah, disebutkan bahwa selama masa jabatannya sebagai Presiden, Soekarno mengalami berbagai kesulitan finansial.

Dalam salah satu wawancara dengan jurnalis Amerika Serikat, Cindy Adams, Soekarno sendiri mengungkapkan bahwa selama menjadi presiden, ia hanya menerima gaji sejumlah US$ 220 dan tidak memiliki aset berwujud seperti rumah atau tanah.

Soekarno, dengan gaya hidupnya yang sangat sederhana, bahkan sampai-sampai dikisahkan memakai piyama yang sudah robek hingga duta besar negara sahabat merasa perlu untuk memberikan piyama sebagai hadiah.

Dalam buku “Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia” yang terbit tahun 1964, Soekarno mengungkapkan kesederhanaan hidupnya dengan mengatakan, “Adakah Kepala Negara yang melarat seperti aku dan sering meminjam-minjam dari ajudannya?”

Guntur Soekarnoputra, putra pertama Soekarno, dalam sebuah kolom opini yang dimuat di Media Indonesia tanggal 26 September 2020, mempertegas pendapat tersebut.

Baca Juga:Saat Buka Puasa Bersama, SBY Memberi Perintah Prabowo Perbaiki Sistem Pemilu KedepannyaYusril Tanggapi Kritik Mahfud Terkait Komentar Mahaguru Hukum Tata Negara

Ia mengungkapkan bahwa bahkan sebelum Soekarno menjabat sebagai presiden, keuangannya sudah terbatas. Guntur menegaskan bahwa ayahnya merupakan presiden paling miskin di dunia, tanpa kepemilikan atas tanah, rumah, apalagi emas.

Sejarawan Indonesia, Ong Hok Ham, melalui karyanya “Kuasa dan Negara” yang terbit di tahun 1983, juga ikut meruntuhkan mitos kekayaan Soekarno.

Dalam karyanya tersebut, Ong menepis ide bahwa Soekarno mewarisi kekayaan besar dari Kerajaan Mataram Islam, dengan menyatakan itu hampir mustahil.

0 Komentar