Objek Wisata Belawa Cirebon: Kisah Jaka Saliwah dan Cikuya yang Legendaris

Belawa
Foto: Objek wisata Belawa/rakcer.id
0 Komentar

Dengan akses yang mudah dan jam buka yang luas, Wisata Cikuya menjadi tujuan wisata yang populer di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menawarkan pengalaman yang menyenangkan bagi pengunjung dari berbagai kalangan.

Legenda Kura-Kura Belawa

Dahulu, ada seorang pemuda yang bernama Jaka Saliwah. Nama “Jaka” merujuk pada seorang laki-laki, sementara “Saliwah” mengandung arti “berbeda warna”.

Ceritanya, wajah Jaka Saliwah memiliki dua warna yang berbeda, dengan satu sisi putih dan sisi lainnya gelap.

Baca Juga:Cirebon “Katon”, 4 Rekomendasi Wisata Murah Di Cirebon Diantaranya Terdapat Peninggalan BelandaAkankah menjadi Destinasi Wisata Terbaru Di Cirebon? Penemuan Situs Batu Tulis Gunung Singkil Di Cirebon

Jaka Saliwah adalah seorang pemuda yang pintar dan menjadi contoh bagi teman-teman sebayanya. Kecerdasannya terlihat sejak ia masih kecil. Ia tumbuh di lingkungan yang mendorong keilmuan agama dan ia rajin bekerja.

Namun, ketika Jaka Saliwah memasuki usia dewasa, ia menjadi lebih rendah diri dan sering berkumpul dengan teman-temannya.

Ia sering diejek karena penampilannya. Hal ini membuat Jaka Saliwah merasa sedih dan sering mengisolasi diri.

Orang tua Jaka Saliwah berusaha mencari seseorang yang memiliki kekuatan gaib untuk menyembuhkan wajah anak mereka.

Akhirnya, mereka mendengar kabar bahwa di Dusun Cidayeuh ada seorang Syaikh bernama Datuk Putih, yang memiliki banyak pengikut.

Syaikh Datuk Putih mengajarkan agama Islam kepada masyarakat Cidayeuh, yang mayoritas masih mempraktikkan animisme dan menyembah pohon-pohon besar.

Beliau berusaha memperkenalkan Islam kepada mereka. Dengan penuh keteguhan dan nasihat, kedua orang tua Jaka Saliwah menemui Syaikh Datuk Putih di Desa Belawa.

Baca Juga:VM Agency Membuka Lowongan Kerja Terbaru 2023 Untuk Lulusan SMA dan SMK, Segera Daftar!Kementerian Kesehatan Sedang Membuka Lowongan Kerja, Berikut Posisi dan Syaratnya

Mereka menceritakan tentang usaha yang telah dilakukan untuk menyembuhkan wajah Jaka Saliwah, namun belum memperoleh hasil.

Syaikh Datuk Putih memberikan nasihat kepada Jaka Saliwah agar tetap ikhlas, sabar, berdoa, membaca Al Qur’an, serta menjalankan shalat qiyamul lail, berpuasa dengan rajin, dan berdzikir siang malam di pelataran batu dekat sumur kecil di tepi kolam.

Hari demi hari, minggu demi minggu, dan bulan demi bulan berlalu. Namun, setiap kali Jaka Saliwah memandang wajahnya di permukaan air sumur, belum ada perubahan yang terlihat. Jaka Saliwah merasa putus asa dan kecewa.

Akibatnya, Jaka Saliwah melakukan kesalahan. Ia melemparkan lembaran-lembaran Al Qur’an ke dalam kolam yang airnya jernih.

0 Komentar