Pekerja Kilang Balongan Diajak Melek Perubahan Iklim Dunia

PEDULI. Para pekerja fungsi HSSE PT KPI RU VI Balongan diedukasi soal lingkungan terkait perubahan iklim. Acara tersebut merupakan rangkaian peringatan bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
PEDULI. Para pekerja fungsi HSSE PT KPI RU VI Balongan diedukasi soal lingkungan terkait perubahan iklim. Acara tersebut merupakan rangkaian peringatan bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID -Para pekerja fungsi Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) di lingkungan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) VI Balongan diedukasi soal lingkungan.

Kegiatannya dilakukan melalui seminar dengan mengundang sejumlah narasumber kompeten dibidangnya, Jumat (11/2) di Gedung Patra Ayu , Komplek Perumahan Pertamina Bumi Patra Indramayu.

General Manager PT KPI RU VI Balongan, Diandoro Arifian menyampaikan, perubahan iklim saat ini menjadi salah satu isu global yang mendapat perhatian serius dunia, termasuk di Indonesia.

Baca Juga:Area Publik Wajib Pakai MaskerTelkomsel MAXStream Hadirkan Acara Digistar “Afternoon Talk with Rahadian” Di Channel MAX2U

Oleh karena itu pihaknya memberikan edukasi kepada para pekerja fungsi HSSE dengan mengambil tema perubahan iklim dan industrialisasi.

Kegiatan sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap perubahan iklim tersebut, merupakan rangkaian peringatan bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Narasumbernya menghadirkan Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara, Haryo Pambudi, dan Putri Indonesia Lingkungan 2017, Kevin Lilliana.

Dipaparkan Diandoro, sebagai perusahaan energi, Pertamina tetap memiliki komitmen agar dalam proses bisnisnya tetap memperhatikan aspek lingkungan.

Salah satu implementasinya, Kilang Pertamina saat ini telah mengalami transisi menjadi Green Refinery agar dalam proses produksi Bahan Bakar Minyak (BBM), bahan baku, hingga produk yang dihasilkan dengan kualitas terbaik dan ramah lingkungan.

“Tentu saja untuk mengurangi CO2 emisi, kami telah melakukan efisiensi energi, serta melakukan penanaman pohon seperti pada Hutan Mangrove Karangsong,” jelasnya.

Mengatasi perubahan iklim yang terjadi saat ini, lampu-lampu penerangan jalan di area perkantoran dan perumahan Pertamina Balongan juga telah menggunakan energi matahari.

Baca Juga:Pengawasan Pemerintah Lemah, Tertipu Selembar NotaPPDI Baru Dengar Dugaan Penggelapan Pajak DD

Bahkan budidaya Mangga Agrimania yang merupakan salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina RU VI, juga memanfaatkan solar cell sebagai pembangkit listrik pompa air perkebunan.

Dia menegaskan, Kilang Balongan sendiri merupakan salah satu Kilang Pertamina yang mampu menghasilkan produk-produk dengan standar Euro 4 hingga Euro 5. Sehingga dapat dipastikan mendukung program Langit Biru yang dicanangkan pemerintah, yaitu untuk mengendalikan dan mencegah pencemaran udara melalui penggunaan BBM ramah lingkungan.

Sementara itu, Kepala BPPIKHL wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara, Haryo Pambudi memaparkan materi terkait program kampung iklim yang bertujuan untuk menggerakkan masyarakat melakukan aksi nyata dalam pengurangan emisi gas rumah kaca. “Ayo kelola sampah rumah tangga kita, pisahkan sampah anorganik untuk bisa didaur ulang, dan memanfaatkan sampah organik menjadi kompos,” ujarnya dalam seminar yang dimoderatori Komika Indra Frimawan tersebut.

0 Komentar