CIREBON, RAKCER.ID – Perang Israel-Hamas, menewaskan ribuan orang. Israel dan Hamas masih berperang satu sama lain. Terdapat lebih dari1.100 korban jiwa dalam pertarungan brutal tersebut, baik warga Palestina maupun Israel.
Israel tidak pernah berhenti memborbardir Jalur Gaza, yang merupakan rumah bagi Hamas. Menyusul serangan Hamas yang terus menerus terhadap Israel, yang menjadi salah satu serangan paling mematikan dalam sejarah, serangan ini pun dilakukan.
Israel menjadi sasaran serangan Hamas pada Sabtu 10 Juli waktu setempat. Menurut laporan, Hamas telah menembakkan ribuan roket ke kota-kota Israel. Israel mengalami serangan terburuk sejak serangan Mesir dan Suriah pada Perang Yom Kippur, sekitar 50 tahun lalu.
Baca Juga:Inilah Kelebihan yang Dimiliki Xiaomi 13T, Intip Keunggulan Lengkapnya Disini!Deretan Harga HP Itel di Bulan Oktober 2023!
Jumlah resmi korban tewas akibat serangan Hamas belum diungkapkan oleh otoritas Israel. Namun, menurut perkiraan media Israel, setidaknya 700 orang termasuk anak-anak dilaporkan tewas di wilayah Israel.
Menurut Daniel Hagari, juru bicara militer Israel, ini adalah “pembantaian warga sipil tak berdosa yang terburuk dalam sejarah Israel.”
Secara terpisah, perwakilan Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Amerika Serikat (AS) mengakui banyak warga negara AS yang tewas di tangan penyerang Hamas. Washington menggarisbawahi bahwa mereka akan mengawasi situasi ini dengan cermat.
Israel membalas dengan melancarkan serangan udara terhadap posisi Hamas di Jalur Gaza untuk memecah kebisuannya. Benjamin Netanyahu, perdana menteri, menyoroti bahwa telah terjadi “pembalasan yang besar.”
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menekankan di desa Ofakim bahwa “harga yang harus dibayar oleh Jalur Gaza akan sangat berat dan akan mengubah kenyataan dari generasi ke generasi.”
Menurut laporan, pemboman Israel di Jalur Gaza juga menghancurkan tempat tinggal dan kantor tokoh senior Hamas serta gedung apartemen, terowongan, dan masjid. Menurut laporan, serangan militer Israel juga menyebabkan kehancuran rumah warga sipil dan bangunan lainnya.
Berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan Palestina, sejak Sabtu (7/10) waktu setempat, serangan udara Israel telah memakan korban jiwa sedikitnya 413 warga Palestina, termasuk 78 anak-anak. Sebanyak 2.300 orang atau lebih di Jalur Gaza menderita luka-luka.
Baca Juga:Keunggulan Sharp Aquos V7 Plus dengan Harga Rp2 Jutaan!Inilah Kekurangan iPhone 15 yang Harus Kamu Tahu Sebelum Membeli
“Sebagai kekuatan pendudukan, Israel tidak mempunyai hak atau pembenaran untuk menargetkan penduduk sipil yang tidak berdaya di Gaza atau di mana pun di Palestina,” tegas Kementerian Luar Negeri Palestina.