Pertumbuhan Menonjol di Sektor Cash Management Perbankan Indonesia

Pertumbuhan Menonjol di Sektor Cash Management Perbankan Indonesia
Pertumbuhan Menonjol di Sektor Cash Management Perbankan Indonesia. FOTO:Pinterest.com/Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Pada tahun terakhir, industri perbankan Indonesia mencatat pertumbuhan signifikan dalam layanan cash management, memperlihatkan dinamika positif melalui peningkatan nilai dan volume transaksi, serta ekspansi basis nasabah.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI)

 sebagai salah satu contohnya, mencatat pertumbuhan yang impresif. Dengan peluncuran platform QLola di 2022, BRI sukses meningkatkan transaksi bisnis cash management mereka sebanyak 33,9% year-on-year (yoy), dengan total transaksi mencapai Rp 6.788 triliun di tahun 2023. Inisiatif ini diambil dengan penambahan lebih dari 4.800 pengguna baru, baik dari segmen grosir maupun non-grosir.

Agus Noorsanto, Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI, menyoroti peran penting Qlola dalam mendorong perkembangan bisnis cash management. BRI, menurutnya, fokus pada inovasi digital untuk menghadirkan unique value proposition bagi para nasabah. Salah satu inovasi tersebut adalah fitur Qlola Cash Management Infopool, yang memungkinkan pemantauan terpadu atas rekening di BRI maupun bank lain, domestik ataupun internasional.

Baca Juga:Kunci Sukses Bisnis: Pengelolaan Laporan Keuangan yang EfektifMendagri Tito Karnavian Beri Peringatan Dini Tentang Risiko Kelangkaan Bahan Pokok Selama Bulan Ramadhan

Berbagai inovasi juga diperkenalkan oleh BRI, antara lain Global Cash Management System untuk nasabah di Singapura dan Timor Leste, serta kerjasama strategis dengan perusahaan fintech guna meningkatkan kualitas layanan transaksi.

Di sisi lain,

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN)

 juga mengalami lonjakan nilai transaksi bisnis cash management, dengan kenaikan mencapai Rp 164,2 triliun atau tumbuh sebesar 86,1% secara tahunan, sedangkan volume transaksi meningkat 22,9% menjadi 14.600 transaksi. Penambahan fitur memudahkan transaksi diungkapkan sebagai salah satu penyebab pertumbuhan ini oleh Corporate Secretary BTN, Ramon Armando.

BTN menargetkan untuk tumbuh 10% di tahun ini dengan fokus pada akuisisi nasabah dari berbagai sektor, termasuk pendidikan dan kesehatan, serta menjalin kerja sama dengan mitra eksternal untuk integrasi produk dan layanan.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA), sebagai bank swasta terbesar di Indonesia, juga mengalami pertumbuhan nasabah di bisnis cash management sebesar 15% per Desember 2023. Menurut Hera F. Haryn, Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, kontribusi signifikan juga berasal dari transaksi cash management terhadap peningkatan aliran dana, khususnya dalam dana pihak ketiga (DPK) berupa Current Account Saving Account (CASA) yang tumbuh 4,3% yoy, melampaui rata-rata industri sebesar 2,9% yoy.

0 Komentar