Menghebohkan Perusahaan SVB Bangkrut, Startup Kebingungan

Perusahaan SVB Bangkrut, Startup Kebingungan
Perusahaan SVB Bangkrut, Startup Kebingungan Foto/Pixabay
0 Komentar

RAKCER.IDSilicon Valley Bank mengalami keruntuhan secara mendadak sejak Jumat, 10 Maret 2023. Kebangkrutan bank andalan perusahaan rintisan teknologi ini, merupakan kegagalan bank terbesar sejak 2008 sebagai imbas dari kenaikan suku bunga oleh The Fed.

Perusahaan SVB melayani pembiayaan setengah dari perusahaan teknologi dan asuransi kesehatan yang didukung oleh pemerintah AS. Sehingga SVB termasuk dalam 20 bank komersial Amerika teratas dengan aset hingga USD209 miliar pada akhir tahun lalu.

Perusahaan SVB mengalami  Nasib malang SVB ini berdampak pada kerugian dalam jumlah besar. SVB bahkan telah menumpul saldo kas negatif hingga mencapai USD958 juta, menurut pengarsipan, dan gagal mendapatkan jaminan yang cukup dari sumber lain.

Baca Juga:4 Cara Efektif Mengurangi MalasInvestasi Modal Bisnis Parfume Refill 2023

Perusahaan SVB

Perusahaan SVB Runtuh pada Jumat (10/3/2023) membuat banyak perusahaan juga terdampak. Banyak yang perusahaan dan investor yang masih ada di dalamnya dan tak bisa digunakan. saham SVB kembali terjun bebas 60% pada sesi pre-market Jumat (10/3) hingga akhirnya perdagangan saham dihentikan.

Pada saat Perusahaan SVB  Runtuh membuat nasabah membutuhkan dana dan SVB terpaksa menjual efek-yang-tersedia-untuk-dijual, terutama dalam bentuk Treasury di atas, senilai US$21 miliar, bank tersebut mengalami kerugian US$1,8 miliar.

Kerugian tersebut dan masifnya permintaan penarikan dana oleh nasabah membuat SVB mengumumkan rencana penambahan modal senilai US$2 miliar. Sayangnya, itu menjadi sebuah rencana yang akhirnya membuat bangkrut bank tersebut.

SVB akhirnya ditutup pada Jumat pekan lalu dan kini tengah dalam pengawasan otoritas.Bank yang banyak membiayai dan menyimpan dana startup serta venture capital tersebut memiliki aset senilai US$ 209 miliar atau sekitar Rp3.228,1 triliun.

Tapi Perusahaan  SVB bukan satu-satunya perusahaan yang mengalami hal seperti itu. Menurut laporan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), pada akhir 2022 perbankan di AS mengalami kerugian rata-rata sebesar U$ 620 miliar atau sekitar Rp 9,517 triliun (Kurs Rp 15.300).

Perusahaan SVB Sebelumnya akan diambil FDIC, adalah pihak yang ditunjuk untuk mengambil alih SVB sebelum SVB dinyatakan bangkrut. FDIC bertindak sebagai penerima yang biasanya akan melikuidasi aset bank untuk membayar kembali pelanggannya, termasuk deposan dan kreditur. (*)

0 Komentar