Prasasti Pembangunan Ditandatangani Bupati Di Hari Jadi

Bupati Cirebon, Imron saat menandatangani prasasti pembangunan tahun anggaran 2021
Bupati Cirebon, Imron saat menandatangani prasasti pembangunan tahun anggaran 2021
0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID – Pembangunan fisik tahun anggaran 2021 sudah dituntaskan. Ditandai dengan adanya penandatanganan prasasti pembangunan fisik oleh Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg kemarin, bertepatan dengan perayaan puncak Hari Jadi (Harjad) Kabupaten Cirebon ke-540 di Jalan Ki Bagus Rangin, Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber.

Penandatanganan prasasti itu sekaligus dengan peresmian jalan Ki Bagus Rangin. Dihadiri Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjitaningsih SE MSi, unsur Forkopimda, para pejabat eselon II dan ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon.

Menurut Imron, momentum Harjad ke-540 menjadi momen spesial. Karena adanya ruas jalan baru milik pemkab. “Penandatanganan prasasti pembangunan fisik tahun anggaran 2021 ini, resmi dibuka. Bismillahi rohman nirrahim ” kata Imron, saat membuka acara, kemarin.

Baca Juga:Usai Sawahnya Diserobot, Pemuda Ini Tak Menyerah Cari KeadilanTutup Peringatan Hari Jadi, Pemkab Gelar Semaan Qur’an dan Istighosah

Imron menjelaskan untuk skala prioritas peningkatan jalan pihaknya hanya mampu mengerjakan sekitar 60 km jalan dan 14 jembatan. Kondisi jalan di kabupaten yang masuk dalam kategori mantap, ada sekitar 83 persen dari total panjang jalan 1.000 kilometer lebih. Sedangkan jalan yang masuk dalam kondisi rusak ada sekitar 17 persen. Dari total anggaran untuk peningkatan jalan, hampir Rp129 milliar.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR, Iwan Rizki menjelaskan pihaknya tetap melakukan skala prioritas, baik peningkatan jalan dan jembatan atau pada bidang sumber daya air. “Kami harus menghitung dengan anggaran yang kami terima dan tidak mungkin memperbaiki semuanya, karena anggaran terbatas,” tukasnya.

Sebagai informasi, nama jalan yang diberikan bupati pada ruas jalan Watubelah-Pejambon adalah jalan Ki Bagus Rangin. Nama tersebut diambil sebagai bentuk penghargaan pahlawan Cirebon dan pahlawan nasional, yang memimpin perlawanan pada penjajahan kolonial Belanda pada tahun 1802-1818. Perlawanan tersebut, dikenal dengan istilah “Perang “Kedongdong. (zen)

0 Komentar