Punya Efek Buruk Untuk Kesehatan! Tiga Bahan Berbahaya Rokok Elektrik!

Rokok Elektrik
Upaya untuk menjaga kesehatan perlu dimulai dengan pemahaman akan bahaya yang terkandung di dalamnya. Foto: Pinterest/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Rokok elektrik dan vape, produk yang sering dianggap sebagai alternatif lebih aman dari rokok konvensional, ternyata tidak luput dari bahaya bagi kesehatan. Untuk itu dalam artikel kali ini kami akan membahas informasi secara lengkap mengenai beberapa efek buruk dari roko elektrik untuk kesehatan.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof Agus Dwi Susanto, mengungkapkan bahwa keduanya memiliki kandungan bahan berbahaya yang tak jauh berbeda dengan rokok biasa, dengan dampak yang serupa atau bahkan lebih berbahaya.

Berikut Bahaya Dari Rokok Elektrik:

Nikotin, salah satu bahan utama yang terdapat dalam rokok elektrik dan vape, menjadi perhatian utama. Dokter Agus menekankan bahwa nikotin, dalam bentuk apapun, dapat menimbulkan ketergantungan yang serius. Bahkan hasil riset dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan dan PDPI menunjukkan bahwa sekitar 76 persen pengguna rokok elektrik mengalami kecanduan akibat nikotin.

Baca Juga:Unik! Ini Tips Pilihan Keramik Kamar Mandi Estetik: Dijamin Dinding Kamar Mandi Anda Terlihat Lebih Cantik dan MenwanWOW INSPIRASI BARU! Berikut 5 Desain Rumah Minimalis Dengan Hiasan Batu Alam yang Bikin Suasana Baru dan Segar Pada Rumah Anda

Efek dari nikotin ini bukan hanya pada penyempitan pembuluh darah yang berbahaya bagi jantung, tetapi juga membawa dampak serius pada otak, terutama pada remaja yang masih dalam fase pertumbuhan. Kecanduan pada usia muda dapat menyebabkan gangguan kognitif yang signifikan.

Selain nikotin, bahan karsinogenik menjadi ancaman lain yang sama-sama terdapat pada rokok elektrik dan rokok konvensional. Meskipun rokok elektrik tidak mengandung tar seperti rokok biasa, kandungan bahan karsinogenik yang ada dalam cairannya dapat meningkatkan risiko kanker. Zat logam yang larut dalam cairan vape menjadi salah satu contoh yang dapat menyebabkan risiko kanker.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal “Electronic Cigarette Smoke Induces Lung Adenocarcinoma and Bladder Urothelial Hyperplasia in Mice” (2018) menunjukkan bahaya karsinogenik dari rokok elektrik. Dalam penelitian tersebut, 40 tikus yang terpapar uap rokok elektrik selama 54 minggu menunjukkan bahwa 22,5 persen mengalami kanker paru-paru dan 57,5 persen memiliki potensi kanker kandung kemih.

Terakhir, partikel halus termasuk PM 2.5, yang juga ditemukan pada Vape, menjadi penyebab banyak penyakit pernapasan. Sifat iritatif dari partikel halus ini memicu peradangan pada saluran pernapasan, meningkatkan risiko asma, infeksi saluran pernapasan, bronkitis, bahkan pneumonia.

0 Komentar