Review Film Dua Hati Biru: Pernikahan Usia Dini 

Review Film Dua Hati Biru: Pernikahan Usia Dini 
Review Film Dua Hati Biru: 1. Isu perselisihan perkawinan sejak usia dini, 2. Pengertian Parenting: Dampak Psikologi Anak, 3. Karakter yang kuat. foto:pinterest/rakcer.id
0 Komentar

Dara yang dulunya terlihat sebagai wanita manja, kini menjadi dewasa dan lebih perhatian setelah empat tahun tinggal di Korea Selatan tanpa keluarganya.

Dara selalu berusaha membantu Bima dan menginspirasinya untuk menjadi lebih baik dan realistis. Namun kenaifan Bima membuatnya merasa resah dan kesal dengan saran Dara, sehingga keduanya kerap bertengkar.

Review Film Dua Hati Biru

1. Isu perselisihan perkawinan sejak usia dini

Dua Hati Biru merupakan film drama keluarga dengan rating 13+. Narasi film ini sangat menarik karena mengangkat permasalahan kehidupan rumah tangga pasangan muda.

Baca Juga:Sinopsis Film Filipina Horor Komedi My Zombabe Sinopsis Serial Jepang Unnatural: Investigasi Kematian yang Tak Wajar, Tayang di Netflix!

Menikah di usia muda bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi Dara dan Bima yang terpaksa menikah karena Married By Accident.

Keduanya mungkin dianggap belum dewasa untuk menikah. Namun, kenyataan mendorong mereka untuk menjadi dewasa dan menjalani kehidupannya. Dara dan Bima sering bertengkar karena perbedaan pandangan.

Tak hanya pemikiran Bima dan Dara yang sudah matang, kekhawatiran ekonomi juga menjadi sumber ketegangan dalam gambaran ini.

Salah satu kelebihan film ini adalah film ini menjadi lebih realistis terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat luas.

Selain itu, film ini juga membahas ketegangan antara mertua dan menantu yang biasa terjadi dalam kehidupan berumah tangga. Semua situasi yang ditampilkan sangat emosional bagi penontonnya.

2. Pengertian Parenting: Dampak Psikologi Anak

Video ini juga menekankan perlunya pemahaman pola asuh yang baik bagi anak kita serta kelangsungan hidup rumah tangga agar tercipta keluarga yang damai.

Banyaknya permasalahan yang ada di keluarga Dara dan Bima membuat keduanya kesulitan mengatur emosi sehingga tak jarang bertengkar di depan Adam (anaknya).

Baca Juga:Sinopsis Drama Jepang House Of The Owl, Tayang di Disney+Sinopsis Drama Korea Terbaru The Brave Yong Soo Jung, Siap Tayang Awal Mei!

Hal ini jelas tidak baik dan mengganggu pikiran anak. Sebenarnya, film tersebut menggambarkan Adam mengalami trauma akibat seringnya pertengkaran orang tuanya.

Contoh-contoh ini merupakan pukulan telak bagi penonton, yang mungkin secara tidak sengaja terlibat dalam perilaku serupa.

3. Karakter yang kuat

Dua karakter utama di film ini cukup bertenaga. Dara tampil dominan dan lebih dewasa dalam pemikirannya, namun harus dipungkiri bahwa ia masih memiliki sisi labil yang sering muncul, menandakan bahwa Dara belum dewasa sepenuhnya.

0 Komentar