Sejarah dan Makna Lontong Cap Go Meh, Makanan Penutup Hari Imlek yang Penuh Keberuntungan

Sejarah dan Makna Lontong Cap Go Meh, Makanan Penutup Hari Imlek yang Penuh Keberuntungan
Cap Go Meh merupakan hari ke 15 perayaan Imlek yang menjadi puncak acaranya sendiri. Foto: Pinterest/Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Lontong Cap Go Meh merupakan makanan yang selalu hadir saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh dalam budaya Tionghoa-Indonesia. 

Cap Go Meh merupakan hari ke 15 perayaan Imlek yang menjadi puncak acaranya sendiri. Dari sekian banyak makanan yang di hidangkan, lontong Cap Go Meh menjadi makanan yang paling dinanti dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan. 

Sejarah dan Makna Lontong Cap Go Meh

Hidangan Lontong Cap Go Meh memadukan unsur masakan Cina dan Indonesia. Bersifat legendaris, makanan ini sering dikonsumsi 15 hari setelah perayaan Tahun Baru Imlek.

Baca Juga:Rekomendasi Tempat Makan Coto Makassar di Jakarta yang Enak dan Bikin Menggugah Selera MakanResep Matcha Lava Cake, Rasanya Lembut dan Lumer Dalam Sekali Gigitan

Masakan ini sesuai dengan namanya merupakan lontong dari menu biasa yang disajikan dengan kuah khas. Selain itu, masyarakat Tionghoa juga sering menambahkan bumbu tambahan seperti bubuk koya, sambal, dan opor ayam.

Lontong Cap Go Meh merupakan makanan pembawa keberuntungan. Selain itu, asimilasi atau semangat pembaharuan yang terjalin antara pendatang Tionghoa dan penduduk lokal Jawa terwakili dalam masakan ini.  

Hidangan Lontong Cap Go Meh memiliki makna mendalam selain rasanya yang nikmat. Menurut budaya Tionghoa, semangkuk lontong ini melambangkan banyak makanan dan merupakan semacam permohonan doa.

Alasannya, Lontong Cap Go Meh yang disajikan dalam mangkuk besar merupakan simbol kekayaan abadi. Berbagai macam isian Lontong Cap Go Meh juga mempunyai arti tersendiri. Orang Tionghoa percaya itu berarti keberuntungan dan keberuntungan. (*)

Simak berita dan artikel menarik lainnya di Google News.

0 Komentar