Tanggul Sungai Cipelang Jebol, Ratusan Hektare Sawah Terkena Dampaknya

tanggul sungai Cipelang jebol
Ilustrasi Banjir di Indonesia. FOTO: pinterest/RAKCER.ID
0 Komentar

MAJALENGKA, RAKCER.ID – Sebuah ancaman gagal panen melanda ratusan hektare lahan sawah di Kabupaten Majalengka akibat banjir yang terjadi karena tanggul sungai Cipelang jebol.

Banjir tersebut telah merendam tiga desa di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka sejak malam Ahad (11/2/2024) hingga Senin (12/2/2024). Desa-desa yang terdampak antara lain Palasah, Kertawinangun, dan Pakubeureum.

Iman Firmansyah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka, menginformasikan bahwa luas lahan sawah yang terkena dampak banjir akibat jebolnya tanggul sungai Cipelang mencapai 647,88 hektare.

Baca Juga:Jusuf Kalla Ungkap Dirty Vote Hanya Baru 25 Persen dari Dugaan Kecurangan yang Terjadi di Pemilu 2024Perayaan Imlek 2024 di Glodok Berlangsung Meriah, Gibran, Kaesang dan Anak Prabowo Ikut Meriahkan

“(Umur tanaman padi) rata-rata hampir 45 hari sesudah tanam. Bahkan, ada yang sepuluh hari lagi panen, di (Desa) Palasah. Itu terancam gagal panen,” ucap Iman dikutip dari Republika.com, Senin (12/2/2024).

Iman berharap air yang tergenang dapat kembali surut dengan segera.

Dia menyatakan bahwa jika air dapat surut dalam satu atau dua hari, maka tanaman padi masih memiliki peluang untuk selamat.

“Kalau (terendam banjir) sudah tiga hari lewat, ya sudah, akan terjadi gagal panen, (tanaman padi) yang sudah tinggal 10-20 hari lagi panen,’’ kata Iman.

Iman menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Majalengka telah menyiapkan bantuan benih padi secara gratis untuk proses tanam ulang bagi para petani yang lahan pertaniannya terdampak banjir.

Meskipun demikian, harapannya adalah agar seluruh tanaman padi dapat tetap terjaga.

Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, selain merendam lahan pertanian, banjir yang disebabkan oleh jebolnya tanggul sungai Cipelang juga menyebabkan banjir pada ribuan rumah warga di ketiga desa tersebut.

Di ketiga desa tersebut, total rumah yang diperkirakan terdampak mencapai sekitar 1.300 unit, dengan rincian di Desa Palasah sebanyak 800 rumah, Desa Kertawiangun 450 rumah, dan Desa Pakubeureum sebanyak 50 rumah.

Baca Juga:Hasil AC Milan vs Napoli di Liga Italia 2023/2024: Theo Hernandez Sukses Curi Poin 3 dari Napoli di San SiroHasil West Ham vs Arsenal di Liga Inggris 2023/2024: Leandro Trossard Jadi Pencetak Gol ke-6

Ketinggian air banjir ini bervariasi, mulai dari 60 centimeter hingga sekitar satu meter.

Terdapat sekitar 3.500 warga atau sekitar 1.300 kepala keluarga yang terdampak oleh banjir tersebut.

0 Komentar