RAKCER.ID – Pemilu 2024 mendatang dipastikan bakal banyak diikuti oleh para pemilih muda. Karena itu, butuh bacaleg milenial. Angka pemilih muda 60 sampai 70 persen. Sebagian di antaranya merupakan pemilih pemula.
Di Kota Cirebon, selain pemilihnya yang berusia muda dan milenial, banyak pula politisi yang manggung di pentas politik merupakan pendatang baru.
Dengan usia yang relatif muda dan punya komunitas milenial, para bacaleg pendatang baru ini dituntut untuk membuktikan diri layak dipilih masyarakat.
Baca Juga:Desa Wisata Bantaragung Majalengka Dijagokan pada ADWI 2023, Berikut Alasan KuatnyaAkademisi IAIN Cirebon Jadi Penulis Naskah Khutbah Jumat Kemenag
Pengamat Politik Asal Cirebon, Sutan Aji Nugraha mengungkapkan para politisi muda yang banyak mendaftar sebagai bacaleg ini punya tantangan besar.
Yakni harus meningkatkan popuparitas dan elektabilitas bersaing dengan politisi senior berstatus incumbent. “Pembuktian kualitas itu menjadi penting untuk para pendatang baru ini,” katanya.
Dijelaskannya, politisi muda sebetulnya punya irisan yang kuat dengan profil pemilih dari kalangan milenial. Karena dinilai satu gererasi dan ikatan emosional sesama anak muda.
“Irisannya karena mereka sama-sama anak muda. Hanya saja nanti para kandidat ini akan berbagi segmentasi pemilih dari kalangan muda,” ujarnya.
Bacaleg muda dari kalangan olahraga dinilai bakal punya basis pemilih kuat juga dari kalangan olahraga juga. Pun bacaleg muda dari kalangan pengusaha dinilai punya jejaring pengusaha yang lebih kuat.
“Itulah yang saya bilang segmentasi pemilih. Tapi yang lebih penting dari pada itu adalah kualitas masing-masing bacaleg ini dengan membaca buku dan aktif berdiskusi,” katanya.
Peningkatan kualitas para bacaleg menjadi penting supaya kuota bacaleg yang telah didaftarkan oleh portai politik ke KPU bukan hanya difungsikan untuk kelengkapan administrasi partai saja. “Jangan hanya jadi pelengkap saja,” pungkasnya. (*)