RAKCER.ID – Memasuki cuaca ekstrem dan masa pancaroba, sedikitnya ada 11 penyakit yang harus diwaspadai masyarakat. Hal tersebut diungkapkan Dirut RSUD Majalengka DR Erni H KBD yang juga ketua IDI Majalengka.
11 penyakit yang harus diwaspadai di masa pancaroba itu yang pertama adalah dehidrasi, yang terjadi ketika tubuh kehilangan cairan lebih banyak daripada yang masuk ke dalam tubuh. Pada cuaca panas, tubuh akan lebih banyak mengeluarkan keringat sebagai mekanisme pendinginan.
Jika tidak menggantinya dengan minum air yang cukup, maka tubuh akan kekurangan cairan dan bisa menyebabkan dehidrasi. Gejala dehidrasi di masa pancaroba antara lain bibir dan mulut kering, sakit kepala, dan pusing.
Baca Juga:2 Perusahaan di Majalengka Melanggar Perizinan! Komisi I DPRD Majalengka Keras Beri SanksiLepas Jamaah Haji Kloter 3, Bupati Minta Jaga Kesehatan
Sedangkan untuk mencegah dehidrasi, perlu mengonsumsi air putih yang cukup minimal delapan gelas sehari.
Ancaman penyakit yang kedua adalah migrain, akibat paparan cuaca panas secara terus-menerus bisa menyebabkan migrain atau sakit kepala sebelah.
Gejala yang muncul biasanya seperti nyeri tumpul dan berdenyut di sekitar pelipis atau di belakang kepala.
Selain itu ancaman penyakit lainya adalah heat stroke. Selain dehidrasi dan migrain, cuaca panas ekstrem juga bisa menyebabkan heat stroke atau serangan panas. Heat stroke terjadi ketika tubuh tidak bisa lagi mengatur suhu tubuhnya.
“Saat mengalami heat stroke, suhu tubuh bisa meningkat secara drastis hingga mencapai 41°C dalam waktu 10 hingga 15 menit. Tubuh tidak dapat lagi mengeluarkan keringat,” ujar Erni.
“Gejala heat stroke ini antara lain kulit panas dan kering, sakit kepala, mual, dan kejang. Heat stroke dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani dengan tepat,” jelasnya.
Ancaman penyakit keempat yakni heat cramps atau kram panas. Heat cramps terjadi ketika otot-otot tubuh mengalami ketegangan atau kontraksi saat suhu tubuh naik.
Baca Juga:Sosialisasi Program Adiwiyata, Bupati: Pentingnya Sekolah Berbudaya LingkunganAcep Purnama Bertemu Ganjar Pranowo, Yakin Menang Pemilu 2024
Biasanya ini terjadi pada orang yang beraktivitas fisik di bawah sinar matahari yang terik, kehilangan garam, dan mineral esensial melalui keringat.
Kondisi ini dapat menyebabkan kram otot, rasa sakit pada perut, kaki, atau lengan, serta kulit terbakar matahari yang meningkatkan risiko terkena kanker kulit.