CIREBON, RAKCER.ID – Memasuki musim penghujan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon meninjau progres pemeliharaan Alun-alun Pataraksa. Ternyata ditemukan adanya genangan.
“Ada genangan air ditengah alun-alun dari hasil pembangunan tahap pertama,” ujar Kabid Kebersihan dan Pertamanan DLH Kabupaten Cirebon, Agus Muklis saat meninjau sejumlah titik di lokasi, Rabu (29/11).
Tahap pertama itu akan masuk ke pemeliharaan umum Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Diluar dari pembangunan tahap dua, yang masih menjadi kewajiban dan tanggungjawab kontraktor.
Baca Juga:Kampanye Dibuka, Gerindra Tancap Gas Bagikan Makan Siang BergiziSoal Gugatan PAW, Akan Dikonsultasikan ke Kemendagri
“Setelah pemeliharaan tahap dua selesai, sepenuhnya Alun-alun Pataraksa ini menjadi kewenangan kami di dinas,” kata dia.
Selain itu, terang Agus monitoring yang dilakukannya juga untuk melihat progres perbaikan yang tengah dilakukan. Pasalnya ada dua item yang tengah dilakukan perbaikan oleh rekanan. Batu sikat dan andesit.
Monitoring progres pemeliharaan pembangunan Alun-alun Pataraksa ini dilakukan lantaran masuk agenda safari pembangunan pemerintah daerah di akhir tahun 2023. Sehingga menjadi perhatian serius darinya.
Selama ini, keberadaan Alun-alun Pataraksa telah menjadi magnet bagi masyarakat. Setiap hari, selalu ramai dikunjungi, mulai sore hingga malam hari. Tak terkecuali Pedagang Kaki Lima atau PKL. Ini juga menjadi perhatian serius. Khususnya di ruang kebersihan.
Sejauh ini terang Agus, DLH pun sudah menyiapkan 16 tong sampah di sekeliling alun-alun. Untuk menampung sampah agar tidak berceceran dikawasan Pataraksa.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang berkunjung untuk membuang sampah ke tempat yang telah disediakan. Agar kebersihan di Alun-alun Pataraksa tetap terjaga, sehingga memberikan kenyamanan bagi siapa saja yang datang berkunjung.
“Dan terlihat asri. Terlebih keberadaan nya di pusat pemerintahan kabupaten Cirebon,” terangnya.
Baca Juga:Baru 77,41 Persen Serapan Anggaran Pemkab CirebonAmenah Dipecat PDI Perjuangan, Keanggotaannya Di DPRD Sudah Habis
Selain itu, pihaknya juga meminta masyarakat agar tidak numpuk atau berkumpul di bangunan tangga. Menghindari over capasity. Itu juga sebagai bagian dari langkah prepentif demi keselamatan diri.
Pihaknya pun sudah merencanakan untuk menyiapkan petugas yang mengatur dan mengarahkan masyarakat, agar keramaian tidak terlalu numpuk di satu titik (tangga, red).
“Kita juga akan edukasi mereka (masyarakat, red), khususnya soal sampah,” katanya.
Berkaca dari keramaian kunjungan masyarakat disetiap harinya, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan terkait pengelolaan parkir agar lebih tertata dan menjadi sumber penghasilan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang baru di pusat pemerintahan.