CIREBON, RAKCER.ID – Bagaimana dengan tahun 2025, saat gen Z sedang bekerja atau ingin mencari pekerjaan?
Gen Z sudah mendapat pelebelan bahwa mereka adalah generasi dengan komunikasi yang buruk saat bekerja.
Mereka yang lulus atau akan mencari pekerjaan ternyata sulit, menurut konsultasi Pendidikan dan karier Intelligent terkait para pekerja generasi Z, para pekerja yang baru bekerja telah dipecat dari perusahaan padahal baru diterima tahun 2024.
Baca Juga:Dapur Kecil Tanpa Kitchen Set? Simak 9 Tips Menatanya agar Tetap NyamanKitchen Set Mini Bar Modern, 7 Solusi Estetis dan Fungsional untuk Hunian Masa Kini
Ternyata hal tersebut disebebkan karena kurangnya motivasi mangat bekerja dari karyawan, terlalu meremehkan sikap profesionalisme dalam bekerja, serta keterampilan komunikasi yang buruk.
dilansir dari Euronewa menjelaskan ahwa terdapat anyak lulusan universitas mengalami kesulitan saat berada didunia kerja untuk pertama kalinya, karena budaya dan ekspetasi yang berbeda dengan realita yang terjadi di tempat kerja.
“Banyak freshgraduate kesulitan memasuki dunia kerja untuk pertama kalinya yang disebabkan karena perbedaan yang dialami saat masih belajar.
Mereka sering kali tidak siap menghadapi lingkungan yang yang kurang terstruktur”. Jelas Huy Nguyen, Kepala penasihat Pendidikan dan pengembangan karier Intelligent.
pada bulan April 2024, generasi Z terlalu bergantung pada dukungan atau biasa kita kenal dengan “jalur orang dalam” yang orang tua mereka miliki untuk mencari kerja.
Adapun survei yang dilakukan oleh ResumeTemplates, sekitar 70% mengaku telah meminta bantuan orang tua mereka untuk mencari pekerjaan. Sementara 25% membawa orang tua mereka pada saat wawancara kerja, bahkan ada beberapa yang meminta orang tuanya untuk engirimkan lamaran kerja dan menulis resume untuk mereka.
Menurut Farida Indriastuti Generasi Z menolak hustle culture dan lebih memilih pada the soft life, yakni dimana gaya hidup nyaman dan santai yang identik dengan kemalasan dan lebih memilih bekerja secara individu.
Baca Juga:5 Tips Menata Kamar Tidur yang Baik Menurut Feng Shui dan IslamMenata Kamar Tidur Sempit Tanpa Renovasi, 13 Tips Sederhana untuk Ruangan yang Rapi dan Nyaman
Sebenarnya, Gen Z bisa dikatakan multitasking dan lebih menguasai teknologi digital yang berkembang menjadi nilai plus saat bekerja. Sayangnya, mereka akan merasa sangat keberatan jika mendapat beban pekerjaan yang lebih banyak.
Gen Z yang mendapat stigma sebagai boundaryless generation atau generasi yang tidak memiliki Batasan menjadi hal unik tersendiri karena lebih dominan kepada pragmatis dan security and money atau bisa dikatakan sebagai usaha untuk menciptakan kehidupan yang stabil dan aman, baik secara finansial, digital, maupun emosional.