Bonus Demografi Bisa Jadi Bom Waktu Kalau Kita Masih Diam-Diam Aja!

Bonus Demografi Bisa Jadi Bom Waktu Kalau Kita Masih Diam-Diam Aja!
Sistem pencari pekerjaan. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

Kampus di Jepang tak hanya bertugas “mencetak sarjana”, tapi juga membuka jalan menuju dunia kerja. Mereka aktif bekerja sama dengan perusahaan, menyelenggarakan bursa kerja internal, dan bahkan melatih mahasiswa untuk menghadapi wawancara.

Sementara banyak kampus di Indonesia hanya menyerahkan transkrip dan berkata “Semoga sukses, ya.” Mahasiswa dibiarkan mencari jalan sendiri. Jika kita ingin bonus demografi ini benar-benar jadi anugerah, maka kampus harus jadi pusat koneksi, bukan hanya institusi akademik.

4. Sistem Keamanan Digital untuk Pencari Kerja

Satu hal yang makin darurat di Indonesia penipuan berkedok lowongan kerja. Mulai dari permintaan biaya “admin” hingga wawancara bodong di gedung sewaan, semua ini marak terjadi karena tidak ada sistem keamanan yang melindungi pencari kerja secara menyeluruh.

Baca Juga:Lulus Kuliah Langsung Dapat Kerja? Di Jepang Itu Bukan Mimpi, Tapi Sistem!Keliru Menyampaikan Aspirasi! Gubernur Jabar Blak-blakan, APBD Bukan untuk Klub Bola

Jepang, sebaliknya, punya sistem informasi kerja yang terverifikasi dan juga perusahaan yang masuk ke kampus sudah diseleksi dan diawasi.

Tidak sembarangan, hanya saja jika di Indonesia ingin generasi mudanya aman, bukan korban, maka sistem digital perekrutan harus punya perlindungan dan kejelasan.

Semangat kerja keras anak muda Indonesia tak perlu diragukan. Tapi semangat saja tak cukup kalau sistemnya pincang.

Jepang mengajarkan kita bahwa keberhasilan bukan hanya soal siapa yang paling rajin, tapi siapa yang ditopang oleh sistem yang benar.

Kalau kita terus membiarkan anak-anak muda jalan sendiri, tanpa peta dan tanpa perlindungan, jangan heran kalau mereka tersesat atau bahkan dipermainkan oleh sistem yang tak pernah berpihak.

Indonesia punya potensi besar. Tapi jika tak segera berbenah, bonus demografi bisa berubah jadi bencana sosial.

0 Komentar