JAKARTA, RAKCER.ID – Pengurus Besar Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (PB KOPRI PMII) menyelenggarakan Workshop Orientasi Organisasi yang berlangsung pada Senin, 2 Juni 2025, bertempat di Gedung PBNU, Jakarta.
Kegiatan ini menghadirkan tokoh nasional sekaligus pembina PMII, Dr. K.H. Amin Said Husni, M.A. sebagai pemantik utama.
Dalam kegiatan yang penuh semangat tersebut, Ketua PB KOPRI PMII, Wulan Sari, menyampaikan pesan reflektif yang menggambarkan semangat belajar dan keterbukaan dalam kepemimpinan.
Baca Juga:Bonus Demografi Bisa Jadi Bom Waktu Kalau Kita Masih Diam-Diam Aja!Lulus Kuliah Langsung Dapat Kerja? Di Jepang Itu Bukan Mimpi, Tapi Sistem!
“Kami siap untuk mengosongkan gelas kami, untuk mendapatkan masukan demi keberlanjutan organisasi kami,” ujar Wulan.
Ia juga mempertanyakan secara retoris, “Sekuat apa kaderisasi di KOPRI?” sebagai bentuk evaluasi diri dan ajakan untuk bersama-sama memperkuat fondasi organisasi perempuan ini.
Lebih lanjut, Wulan menyampaikan harapannya agar kegiatan ini tidak berhenti pada diskusi semata, melainkan dapat menjangkau hingga level terbawah dalam struktur organisasi.
“Harapan kami dapat mengkonsolidasi gagasan sampai ke akar rumput,” katanya.
Workshop ini tidak hanya menjadi ajang orientasi bagi pengurus, tapi juga menjadi wadah penguatan visi kaderisasi KOPRI ke depan.
Wulan menegaskan bahwa KOPRI hari ini harus fokus pada pemberdayaan, bukan konflik internal.
Menurutnya, program-program KOPRI saat ini bertujuan untuk memperkuat peran perempuan dalam masyarakat melalui pendidikan, advokasi, dan pengembangan diri, bukan larut dalam dinamika konflik yang tidak produktif.
Baca Juga:Keliru Menyampaikan Aspirasi! Gubernur Jabar Blak-blakan, APBD Bukan untuk Klub BolaJangan Panik! Ini Cara Bikin Kamar Mandi Tanpa Jendela Terasa Lebih Terang dan Luas
Dalam sesi pemantik, Dr. K.H. Amin Said Husni menyampaikan apresiasi atas upaya PB KOPRI dalam merawat kaderisasi dan memperkuat keberlanjutan organisasi.
Ia menyapa peserta dengan gaya khasnya yang ringan namun menyentil.
“Kita ngapain pagi-pagi ke sini kalau bukan untuk sebuah tujuan?” ujarnya, mengundang tawa dan refleksi dari para peserta.
Pernyataan tersebut seakan menjadi pengingat bahwa setiap langkah dalam organisasi harus dilandasi oleh niat yang kuat dan tujuan yang jelas.
Sebagai tokoh yang telah lama mengawal gerakan mahasiswa Islam, Dr. Amin menilai kegiatan seperti ini penting untuk membangun orientasi kepemimpinan yang matang.
Ia mengapresiasi semangat kader KOPRI dalam menjaga arah gerakan yang inklusif dan progresif.