Asal-Usul Curug Bangkong Kuningan, Gua Petapa yang Digunakan Sebagai Tempat Tirakat

curug bangkong kuningan
Beragam Kisah di Curug Bangkong Kuningan. Foto: Ilustrasi curug/rakcer.id
0 Komentar

Mereka berharap agar Abah Wiria dapat kembali dengan selamat dan segera mengakhiri tirakatnya.

Hingga saat itu, warga setia menjaga dan merawat keberadaan Curug Bangkong, sambil menanti dengan penuh harap dan doa agar Abah Wiria dapat kembali ke tengah mereka.

Setelah sekian lama tidak kembali ke perkampungan, warga sekitar sepakat untuk memeriksa keberadaan Abah Wiria di tempat air terjun.

Baca Juga:Keindahan Air Terjun Tersembunyi Tak Di Kenal, Curug Payung KuninganCek Fakta Tablet Kualitas Sultan! Realme Pad X 2022 Hanya 2 Jutaan

Namun, mereka terkejut saat tidak menemukan Abah Wiria di lokasi yang biasa dia gunakan untuk bertirakat, termasuk di dalam gua yang tersembunyi di balik air terjun tersebut.

Kondisi ini diyakini oleh warga sekitar sebagai pencapaian tertinggi Abah Wiria dalam perjalanan tirakatnya, atau yang disebut dengan ngahiyang.

Kejadian aneh muncul setelah Abah Wiria menghilang, di mana suara katak atau bangkong dalam bahasa Sunda sering terdengar dari arah curug tersebut.

Hal ini menjadi keanehan tersendiri, karena sebelumnya tidak pernah terdengar suara katak dari arah curug tersebut.

Suara katak yang terus menerus terdengar membuat suasana di sekitar Curug Bangkong menjadi misterius dan memperkuat keyakinan masyarakat akan kisah mistis yang melingkupi tempat ini.

Suara bangkong yang terdengar di Curug Bangkong akan menghilang jika didekati, sehingga seiring berjalannya waktu, tempat tersebut diberi nama Curug Bangkong.

Salah satu peristiwa yang sangat menarik perhatian terjadi sekitar tahun 1970-an di Curug Bangkong.

Baca Juga:Translate Bahasa Asing Dengan HP Android Mudah Di Google Charome, Berikut Caranya!Tablet Performa Multitasking Realme Pad X, Wajib Anda Miliki!

Pada saat itu, masyarakat melihat cahaya yang melayang-layang di sekitar area Curug Bangkong.

Cahaya tersebut kemudian bergerak dan menghilang menuju sebuah tempat yang diyakini oleh masyarakat sebagai makam keramat Pangeran Arya Salingsingan, panglima Kerajaan Talaga.

Selain itu, Arya Salingsingan juga dihormati sebagai tokoh yang menyebarkan agama Islam di daerah Kuningan Barat.

Makam ini sering dikunjungi oleh banyak orang, terutama pada hari Selasa dan Kamis.

Ada juga kisah mistis lainnya yang menyebutkan bahwa di lokasi Curug Bangkong Kuningan terdapat seekor katak besar yang suaranya bisa terdengar ke seluruh pelosok desa.

Katak tersebut konon merupakan perwujudan dari topi caping milik sesepuh Desa Kertawirama bernama Abah Wiria.

0 Komentar