Imron Akui Sering Dapat Aspirasi

SERAP ASPIRASI. Bupati sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan, H Imron (Kanan) didampingi Sekretaris DPC PDIP, Sophi Zulfia (Kiri) mengaku kerap menyerap aspirasi dari kegiatan yang dilakukan.
SERAP ASPIRASI. Bupati sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan, H Imron (Kanan) didampingi Sekretaris DPC PDIP, Sophi Zulfia (Kiri) mengaku kerap menyerap aspirasi dari kegiatan yang dilakukan.
0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID – Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg mengaku kerap kali diundang dalam kegiatan. Baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, maupun oleh masyarakat. Sebut saja seperti kondangan.

Selaku pejabat daerah, kesempatan itu tidak disia-siakan. Hampir setiap undangan dihadirinya. Kehadirannya itu, bukan hanya sebatas menghadiri undangan. Tapi sekaligus juga menyerap aspirasi.

“Itu hanya sebatas sarana saja. Sebagai sarana silaturahmi. Kita juga sambil menyerap aspirasi. Ada persoalan apa yang dihadapi,” kata Imron, kemarin.

Baca Juga:Pemcam Kertasemaya Kebut Pencetakan Kartu Identitas Anak2021 Perumda Tirta Jati Bisa Setorkan PAD

Imron pun menceritakan kegiatannya itu, kerap dihabiskan tak hanya diwaktu dinas saja. Tapi seringkali diluar jam kedinasan. Seperti akhir pekan dan hari libur. Semua itu, ia lakoni, sebagai bagian dari konsekuensi menjadi pejabat.

“Ya sudah jadi konsekuensi sebagai pejabat,” akunya.

Diantara persoalan yang kerap disampaikan langsung kepadanya, terkait kerusakan jalan. Persoalan sampah dan banjir.

“Soal jalan memang sering dikeluhkan. Mereka sampaikan disela saya bersilaturahmi. Intinya minta diperbaiki. Selain jalan, juga soal banjir dan sampah,” tuturnya.

Politisi PDI Perjuangan itu mengaku memakluminya. Tapi, yang harus diketahui, persoalan jalan itu, sebenarnya tidak hanya terjadi di Kabupaten Cirebon saja. Hampir rata disetiap daerah, mengalaminya. Artinya kata Imron, bukan berarti dirinya berkelit, tapi kenyataan yang terjadi saat ini.

“Seperti di sini, di Desa Tegalsari, mereka mengeluhkan soal rusaknya jalan. Minta segera diperbaiki. Saya menjelaskan, soal jalan rusak, tidak hanya dikita saja. Daerah lain pun sama. Karena kondisinya sedang berada di musim hujan, kemudian dari segi anggaran, juga dalam keadaan covid-19 yang belum tuntas. Sehingga masih ada ancaman refocusing seperti tahun-tahun sebelumnya,” terangnya.

Ditahun 2021 saja, kata Kang Imron–sapaan akrabnya, ada refokusing anggaran cukup besar. Banyak perencanaan yang tidak bisa dieksekusi. Memaksa Pemda untuk menerapkan skala prioritas anggaran. Yakni menangani persoalan Covid-19 terlebih dulu.

Kendati demikian, tutur Imron, apa yang disampaikan warganya itu, merupakan masukan yang baik. “Apapun itu, menjadi masukan yang baik. Dan kami tetap mengupayakan untuk bisa mengganggarkan. Selama pengajuannya kami terima. Untuk di Desa Tegalsari ini, pengajuannya sudah kami terima. Insyaallah secepatnya (dianggarkan,red),” pungkasnya. (zen)

0 Komentar