Imunisasi PIN Polio akan Mulai Digencarkan pada 15 Januari 2024, Efek Sampingnya Apa?

imunisasi pin polio
Ilustrasi Imunisasi. FOTO: pinterest/RAKCER.ID
0 Komentar

JAKARTA, RAKCER.ID – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah bersiap untuk menyelenggarakan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) polio yang direncanakan akan dimulai pada tanggal 15 Januari 2024.

Keputusan Imunisasi PIN Polio ini diambil setelah dilaporkannya satu kasus polio pada seorang anak di Kabupaten Klaten.

Cahya Purnama selaku Kepala Dinas Kesehatan Sleman, menyampaikan kepada media pada Kamis (5/1/2024), “Pasien bukan berasal dari Sleman, tapi Manisrenggo, Klaten yang merupakan wilayah perbatasan Klaten-Sleman DIY,” ucapnya.

Baca Juga:Dunia Sepakbola Kembali Berduka, Franz Beckenbauer sang Legenda Timnas Jerman Meninggal Dunia di Usia 78 TahunHaris Azhar dan Fatia Maulidiyanti Bebas, Luhut Binsar Pandjaitan Apresiasi Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur

Langkah ini sesuai dengan petunjuk Kementerian Kesehatan RI untuk memperkuat langkah-langkah pencegahan dan imunisasi di wilayah yang terpengaruh oleh kasus polio.

Selain di Jawa Tengah, vaksinasi polio juga dilakukan secara intensif di beberapa wilayah lain, seperti Kota Cirebon, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Tuban, Banyuwangi, dan di daerah perbatasan Sleman-Klaten.

Irma Makiah selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Dinas Kesehatan Jawa Tengah, menjelaskan bahwa sebelum pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio, pihaknya telah melakukan kegiatan surveilans.

Hal ini bertujuan untuk menggambarkan penyebaran penyakit dan menetapkan langkah-langkah yang perlu diambil.

Imunisasi PIN Polio ini akan dilaksanakan dalam dua fase, dengan fase pertama dimulai pada tanggal 15 Januari 2024, dan fase kedua dimulai pada tanggal 19 Februari 2024.

Irma Makiah menegaskan bahwa Sub PIN Polio akan menggunakan jenis vaksin oral, yakni Noval Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2).

Irma menjelaskan, “Sub PIN Polio akan diberikan melalui oral (mulut) dengan menggunakan jenis vaksin noval Oral Polio Vaccine Type 2,”ucapnya.

Baca Juga:Presiden Jokowi Berkomentar Tentang Jalannya Debat Capres ke-3: Serang Personal dan Tak ada Substansi dari VisiHasil Wigan Athletic vs Manchester United di Piala FA 2023/2024: Manchester United Menang dan Lanjut ke Putaran Keempat

Ini sejalan dengan usaha meningkatkan jangkauan imunisasi pada anak-anak sebagai langkah pencegahan.

Walaupun terdapat satu kasus anak yang terinfeksi polio di Kabupaten Klaten, Sleman telah berhasil menghilangkan polio sejak tahun 2007.

Cahya menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayai efektivitas program imunisasi yang telah terbukti.

Cahya juga menyampaikan bahwa pemberian imunisasi polio di Sleman telah menggunakan suntikan (vaksin Inactivated Polio Vaccine atau IPV) sejak tahun 2014, menggantikan metode tetes yang sebelumnya dipakai. Dia menegaskan bahwa pendekatan penyuntikan dianggap lebih efisien dalam meningkatkan cakupan imunisasi dan memberikan perlindungan yang lebih maksimal.

0 Komentar