Kepala Disbudpar Kabupaten Cirebon Disomasi Keraton Kasepuhan, Abraham Ungkap Kronologi Lengkapnya

Kepala Disbudpar Kabupaten Cirebon disomasi
MOHON MAAF. Kepala Disbudpar Kabupaten Cirebon, Abraham Mohamad MSi menjawab somasi yang dilayangkan kepadanya oleh pihak Keraton Kasepuhan dengan permintaan maaf. FOTO: ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKCER.ID
0 Komentar

RAKCER.ID –  Kepala Disbudpar Kabupaten Cirebon disomasi. Ya, pimpinan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Abraham Mohamad MSi menerima teguran keras dari pihak Keraton Kasepuhan. Teguran tertulis tersebut dibuat per 19 Juni 2023 dan diterima di hari yang sama.

Somasi tersebut salah satu isinya menyebutkan bahwa Raden H Rahardjo bin Djali sebagai pihak dari Kasultanan Kasepuhan Cirebon menerima laporan bahwa Kadisbudpar ketika memberikan sambutan, isi yang disampaikan kurang berkenan. Dugaannya, ada muatan ujaran kebencian, penistaan, memprovokasi dan melakukan perbuatan tidak menyenangkan.

Padahal, sebagai ASN, hal itu bertentangan dengan tugas dan fungsinya, sebagaimana tercantum dalam Perbup nomor 37 tahun 2021 tentang tupoksi Disbudpar.

Baca Juga:Gunung Kuda di Cirebon Longsor, Para Pekerja Lari Berhamburan Cari PerlindunganPemasangan PJU Baru di Kabupaten Cirebon Digeber, Cirebon Bakal Terang, Gak Gelap Lagi

Kadisbudpar pun diingatkan untuk mengedepankan netralitas dengan bersikap netral dan tidak berpihak dalam konflik Keraton Kasepuhan Cirebon.

Kadisbudpar pun diminta untuk melakukan permohonan maaf di media. Diberikan waktu selama 3 kali 24 jam. Bila mana tidak melakukannya akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Ditemui Rakcer.Id, Abraham pun menjelaskan, kronologi awal bahwa Disbudpar menyelenggarakan acara kearifan lokal wayang kulit di Desa Gegesik, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jumat malam 16 Juni 2023.

“Saya pada saat itu, diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan. Saat itu, saya sampaikan seyogyanya kita melestarikan keintelektualan para wali. Untuk mensyiarkan agama Islam melalui kearifan lokal,” kata Abraham.

Waktu sambutan, Abraham mengaku berpesan agar Kesultanan Kasepuhan Cirebon seperti Kesultanan Kacirebonan. Yang tidak terdengar adanya gejolak.

“Pangeran Abdul Ghani, beliau saya kategorikan sebagai suritauladan. Bahwa di Kacirebonan tidak terjadi perpecahan dalam mewarisi keagungan dari kesultanan tersebut,” papar Abraham.

Pihaknya berharap banyak, kepada pihak Keraton Kasepuhan di sana, yang sedang dilanda polemik berkepanjangan. Untuk bisa tetap harmoni.

Baca Juga:INGAT RIZDJAR NURVIAT? Remaja Asal Cirebon, Pernah Bawa Timnas U-16 Juara AFF 2022, Segera Merumput di Liga 1Isu Mahar Politik Partai NasDem Bergulir, Hermanto Tantang Ibrahim: Bicara Asal Tanpa Bukti!

Karena dampak dari konflik berkepanjangan tersebut, imbasnya ke mana-mana. Termasuk ke tingkatan bawah. Seperti Juru Kunci misalnya, mereka kebingungan. Menginduknya ke siapa.

“Harapan saya ke depan silakan yang baik-baik saja. Jangan terjadi disharmoni,” tukasnya.

“Itu saya sampaikan, sebagaimana tupoksi saja sebagai pembina. Supaya terjadi kerukunan diantara kearifan lokal tersebut,” tuturnya.

Mantan Kadishub itu menegaskan, pihaknya tidak gentar untuk menyatakan permohonan maaf, manakala apa yang disampaikannya itu, keliru.

0 Komentar