Kisah Sukses Pak Joger Dari Nol Hingga Menjadi Raja Kata-Kata

Kisah Sukses Pak Joger Dari Nol Hingga Menjadi Raja Kata-Kata
joger bali merupakan usaha yang terkenal dibali.pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Tidak ada pengunjung yang kembali dari perjalanan di Bali tanpa membawa pulang satu kaus dari Joger.

Tidak hanya kaos, berbagai suvenir dari Joger juga memiliki keunikan tersendiri. Tak heran jika nama Joger telah mendunia.

Siapa orang yang berada di balik pendirian Joger Word Factory?

Pak Joger adalah nama panggilan dari Joseph Theodorus Wulianadi.

Joseph Theodorus Wulianadi adalah lulusan sekolah perhotelan di Jerman.

Setelah menghabiskan tiga tahun di Jerman, mereka kembali ke Bali dan menjadi pemandu wisata.

Baca Juga:Kisah Sewa Pacar: Mengisi Waktu, Menuai KeuntunganPenjualan McDonald’s dan Starbucks Kian Lesuh Imbas Aksi Boikot?

Singkatnya, ia juga memiliki keinginan untuk mendirikan artshop dengan sistem harga tetap.

Ia telah menghadapi banyak hambatan, termasuk larangan untuk menjadi pengusaha.

Orang tersebut mengaku bahwa sebelumnya, ia pernah bekerja sebagai pegawai kontrak di salah satu Departemen di Bali.

Namun, ia merasa gaji yang diterimanya tidak cukup untuk menghidupi dirinya dan keluarganya, sehingga ia memutuskan untuk menjadi seorang pengusaha.

Pada saat itu, saya hanya membawa uang sebesar Rp 500 ribu untuk digunakan dalam eksperimen. Ini terjadi pada bulan Agustus tahun 1980. Saya pergi ke Jawa dan di sana saya mempelajari bisnis. Saya sangat yakin bahwa kunci untuk menjadi sukses, termasuk menjadi seorang pengusaha adalah niat yang baik,” kata Joseph Theodorus Wulianadi.

Itikad menurutnya merupakan niat yang baik secara mutlak, sebaik-baiknya namun tidak boleh berlebihan. Lebih-lebih jika terlalu tidak baik.

Menurutnya, prinsip dari usaha bisnis saya adalah tekad. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa memiliki pengetahuan yang cukup di berbagai bidang seperti cita rasa dan seni juga penting untuk meraih kesuksesan. 

Pada tanggal 19 Januari 1981, ia secara resmi mendirikan bisnisnya.

Joseph menjalankan bisnisnya di sebuah toko tanpa nama yang terletak di Jalan Sulawesi nomor 37, Denpasar. Saat itu, ia menjual berbagai barang kerajinan tangan khas Bali.

Baca Juga:Inilah Deretan Pengusaha Terkemuka di Lingkaran Prabowo: Termasuk Bos Media, Kecantikan, hingga bos tambangUhuy! Komeng Jadi Anggota Dewan, ini dia Gaji & Tunjangan yang Didapat Jika Menjadi Anggota DPD Jawa Barat

Pada suatu waktu, Joseph diminta oleh Dinas Perdagangan Denpasar untuk segera memberikan nama pada tokonya. Dari sinilah muncul ide untuk menggabungkan beberapa huruf dari nama depannya dengan nama depan sahabatnya, Gerhard Seeger.

0 Komentar