Nama Sekda Kota Cirebon Dicatut Nomor WhatsApp Baru, Modusnya Iming-iming Beri Bantuan

NAMA SEKDA DICATUT. Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi menunjukkan nomor baru dengan foto dirinya, yang juga mengatasnamakannya menawarkan bantuan untuk pembangunan masjid. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKCER.ID
NAMA SEKDA DICATUT. Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi menunjukkan nomor baru dengan foto dirinya, yang juga mengatasnamakannya menawarkan bantuan untuk pembangunan masjid. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKCER.ID
0 Komentar

RAKCER.ID – Sejumlah nama pejabat pemerintahan di Kota Cirebon menjadi korban. Yang terbaru, nama Sekda Kota Cirebon dicatut oleh nomor baru pada aplikasi pesan WhatsApp. Kemudian menyebarkan pesan dengan iming-iming akan memberikan bantuan.

Sebelumnya, Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati namanya pernah dicatut pada aplikasi pesan WhatsApp. Kemudian Wakil Ketua DPRD, Fitria Pamungkaswati.

Bahkan tak hanya sekali, Fitria sudah hampir tiga kali, namanya dicatut oleh nomor WhatsApp baru, yang memasang foto dirinya, dan menghubungi kolega-koleganya di pemerintahan. Bahkan kader-kader partainya.

Baca Juga:1 Kursi Fraksi PAN Kota Cirebon Masih Kosong, Ini Progres PAW-nyaKasus Tunda Bayar, Ternyata 11 SKPD di Kota Cirebon Berutang ke Kontraktor

Jumat 31 Maret 2023 pagi, Sekda Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi mengaku banyak dikonfirmasi koleganya, terkait dengan nomor baru, lengkap dengan foto dirinya, yang mengaku sebagai sekda. Pada pesan tersebut, nomor yang mengaku sekda itu menawarkan bantuan untuk pembangunan masjid.

“Pagi ini ada beberapa kolega yang langsung konfirmasi ke saya. Bahwa ada nomor baru mengatasnamakan saya, modusnya donasi masjid,” ungkap Agus kepada RAKCER.ID, Jumat 31 Maret 2023.

Bahkan, lanjut Agus, ia bukan yang pertama mengalami pencatutan tersebut. Dan setiap kali terjadi, dimana banyak kenalan-kenalannya yang mengkonfirmasikan hal tersebut, ia selalu memastikan bahwa ia tidak pernah mengganti nomor kontak sama sekali.

“Sudah sering. Saya tidak punya nomor baru, dan baru tadi pagi terjadi lagi. Ada pesan ke beberapa rekan. Saya sendiri dapat laporan dari pak Asmin (Asda Administrasi Umum, red),” lanjut Agus.

Hal-hal pencatutan terhadap nama-nama pejabat, seperti yang banyak terjadi dan menimpa pejabat publik di Kota Cirebon, dijelaskan Agus, masih sulit untuk dicegah.

Pasalnya, nomor kontak, apalagi WhatsApp merupakan akun dan nomor privasi. Sehingga sistem pengamanan siber sendiri tidak bisa masuk ke ranah privasi tersebut.

Maka, sebagai bentuk kehati-hatian, masyarakat harus lebih waspada, jika menerima pesan dari pejabat publik yang tiba-tiba memberikan pesan dengan nomor baru.

Baca Juga:PROMO KERETA API: Mau Mudik Bawa Motor Gratis Pakai Kereta Api? Ini CaranyaSIMAK YA! Pedagang Takjil Musiman di Kota Cirebon Bebas Jualan, Kecuali di 6 Ruas Jalan Ini

Untuk menyikapi, jika hal tersebut terjadi, lebih baik terlebih dahulu melakukan konformasi, baik ke protokol. Karena pejabat publik pasti terikat dengan sistem protokoler, atau orang terdekat dari tokoh yang bersangkutan.

0 Komentar