Pembangunan Terminal Ciledug Capai Rp60 Miliar

PENGECEKAN. Anggota DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanady meninjau kondisi Terminal Ciledug yang akan mulai dibangun tahun ini.
PENGECEKAN. Anggota DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanady meninjau kondisi Terminal Ciledug yang akan mulai dibangun tahun ini.
0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID – Terminal Ciledug di Kabupaten Cirebon salah satu dari 14 terminal Tipe B yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Terminal dengan luas 8.090 meter persegi itu mulai dibangun tahun ini. Slot anggarannya Rp60 miliar. 

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, Daddy Rohanady mengatakan, dari 14 terminal, baru 7 terminal tipe B yang pengalihan personel, pendanaan, sarana dan prasarana, serta dokumen (P3D)-nya sudah clean and clear. Sebanyak 7 terminal lainnya masalah P3D belum selesai, sehingga pembangunannya belum bisa dilaksanakan. 

“Artinya, masalah P3D yang  clean and clear adalah syarat mutlak. Karena itu, harus secepatnya menyelesaikan pengalihan P3D ke Pemprov Jabar,” ujar Daddy, kemarin. 

Baca Juga:Sirojudin: Mudah-mudahan Masih Ada KesempatanPelajar Deklarasi Tangani Sampah

Menurutnya, pada tahun 2022 mulanya Pemprov Jabar akan membangun dua terminal, yakni Cikarang dan Ciledug. Sayangnya, karena fiscal gap yang menganga begitu dalam, APBD Jabar hanya mampu mendanai pembangunan terminal Cikarang. 

Namun, dalam perkembangannya, lanjut Daddy, Cikarang diambil alih oleh Pemerintah Pusat. Oleh karena itu, dana yang awalnya diperuntukkan guna membangun Cikarang dialihkan ke Ciledug.  Dengan demikian, Ciledug pun menjadi satu-satunya terminal yang akan dibangun tahun ini. 

“Melihat progres pembangunannya, hingga kini baru perataan bangunan di lahan seluas 8.090 meter persegi itu. Proses lelang pekerjaan sudah dilakukan. Namun, melihat perkembangannya, tanda tangan kontrak diperkirakan baru bisa dilakukan sekitar bulan Maret,” terangnya. 

Anggota DPRD Dapil Jabar XII Cirebon-Indramayu menyampaikan, kondisi di terminal saat ini menunjukkan bahwa jumlah bis yang masuk sudah ada kenaikan sekitar 15 persen. Setiap hari sudah masuk sekitar 30 bis, terutama Primajasa dan Luragung. “Kita tunggu saja. Semoga terminal yang sudah ditunggu pembangunannya oleh masyarakat itu segera terwujud,” imbuhnya. 

Ia menambahkan, terminal tipe B dinilai cukup berperan karena melayani pergerakan penumpang antar-kota dalam provinsi maupun antar-kota antar-provinsi. Dengan adanya terminal tersebut, masyarakat yang menggunakan jasa kendaraan umum akan lebih mudah dan murah melakukan perjalanan. (zen)

0 Komentar