Pola Konsumtif Masyarakat di Bulan Ramadhan Perlu Dikendalikan, Ini Bahayanya

TEKAN INFLASI. Tokoh ulama Cirebon, KH Mustofa Aqil Siroj memberikan pandangan dan ikut meminta masyarakat mengendalikan pola konsumtif di bulan Ramadhan pada FGD yang dimotori BI dan Komisi XI DPR RI. Cara itu untuk menekan inflasi. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKCER.ID
TEKAN INFLASI. Tokoh ulama Cirebon, KH Mustofa Aqil Siroj memberikan pandangan dan ikut meminta masyarakat mengendalikan pola konsumtif di bulan Ramadhan pada FGD yang dimotori BI dan Komisi XI DPR RI. Cara itu untuk menekan inflasi. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKCER.ID
0 Komentar

Ditambahkan Hestu, sebagai bagian dari upaya pemerintah menekan laju inflasi, pihaknya memohon bantuan kepada para tokoh ulama di Cirebon, untuk ikut menyampaikan pesan-pesan agar bisa mengontrol angka konsumsi kepada masyarakat.

“Kami mohon bantuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar bisa menyikapi inflasi dengan bijak. Berbelanja dengan bijak, terlebih bulan Ramadhan ini,” kata Hestu.

Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi NasDem, Satori SPd MM menyampaikan, saat ini inflasi menjadi ancaman ekonomi yang terjadi bukan hanya di Indonesia.

Baca Juga:Sudah Pinjam ke BJB, Walikota Azis Minta Utang ke Kontraktor Segera DiselesaikanKonsumsi Air di Bulan Ramadhan Diprediksi Meningkat, Ini yang Disiapkan PDAM Kota Cirebon

“Inflasi sedang terjadi, bukan hanya di Indonesia, tetapi seluruh dunia,” ungkap H Satori.

Salah satu dampaknya, sampai pada menurunnya angka konsumsi masyarakat, karena harga sejumlah komoditas yang melonjak, terlebih di bulan Ramadhan.

Maka dari itu, kata Satori, terlebih di bulan Ramadhan ini, masyarakat, termasuk para tokoh unsur pesantren di Cirebon, harus bisa menyesuaikan diri dan menerapkan pola prilaku konsumtif yang sederhana. Sehingga bisa mengontrolnya.

“Menghadapi inflasi ini, setidaknya kita harus mulai bisa mengontrol pola konsumsi kita. Jika pemerintah berupaya mengendalikan inflasi, masyarakat harus mengendalikan konsumsi. Bulan Ramadhan ini, jika tidak disikapi bijak, bisa memicu inflasi saat Lebaran nanti,” imbuh H Satori. (*)

0 Komentar