Konsumsi Air di Bulan Ramadhan Diprediksi Meningkat, Ini yang Disiapkan PDAM Kota Cirebon

PELAYANAN. Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Giri Nata, H Sofyan Satari saat diwawancarai mengenai persiapan pelayanan terkait meningkatnya konsumsi air selama Ramadhan. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKCER.ID
PELAYANAN. Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Giri Nata, H Sofyan Satari saat diwawancarai mengenai persiapan pelayanan terkait meningkatnya konsumsi air selama Ramadhan. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKCER.ID
0 Komentar

RAKCER.ID – Pemakaian air di Bulan Ramadhan, tentu akan sedikit berbeda dengan bulan biasa. Karena dimungkinkan akan terjadi peningkatan konsumsi air di jam-jam tertentu.

Namun demikian, Perumda Air Minum Tirta Giri Nata (PAM-TGN) Kota Cirebon memastikan, pelayanan selama Ramadhan akan tetap berjalan maksimal. Meskipun konsumsi air akan mengalami peningkatan pada waktu-waktu tertentu.

Seperti Ramadhan sebelum-sebelumnya. Konsumsi air lebih banyak akan terjadi pada malam hari. Bahkan volume penggunaannya pun akan meningkat. Mengingat selama Ramadhan, masyarakat akan lebih banyak beraktivitas di malam hari. Tidak terkecuali konsumsi air di tempat-tempat ibadah.

Baca Juga:75 Persen Jalan Rusak di Wilayah Selatan Kota Cirebon, Anggota DPRD Sampai Keluarkan Dana PribadiDPR Minta Kemendag Serius Beri Perlindungan Konsumen di Cirebon

Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Giri Nata (PAM-TGN) Kota Cirebon, H Sofyan Satari menyampaikan, pihaknya sudah melakukan antisipasi terhadap semua kemungkinan yang bisa terjadi saat pelayanan bulan Ramadhan.

“Alhamdulillah, sejak beroperasinya reservoar 9000 meter kubik di Plangon, kelebihannya kami mampu melayani pelanggan 24 jam. Meskipun ada beberapa titik yang belum,” ungkap Sofyan.

Melihat kondisi eksisting saluran dan jaringan yang ada, jaringan perkotaan saat ini adalah jaringan berumur tua, Sofyan pun menyadari sangat dimungkinkan ada gangguan-gangguan pelayanan selama Ramadhan.

Namun, untuk antisipasi itu, PAM-TGN sudah menyiapkan pelayanan aduan selama 24 jam. Sehingga jika terjadi gangguan, maka pelanggan tinggal menghubungi kanal-kanal pengaduan yang disediakan. Baik melalui layanan call center, medsos, maupun akan langsung melaporkan ke petugas jaga di kantor PDAM yang standby 24 jam.

“Jaringan kami adalah yang sudah relatif tua, tentu kalau ada gangguan kebocoran dan lain-lain. Kami sudah siapkan pelayanan 24 jam, tinggal hubungi melalui kanal yang ada,” jelas Sofyan.

Karena belum semua daerah 24 jam, kata Sofyan, ia pun meminta masyarakat untuk memaklumi kondisi yang ada jika terjadi gangguan.

Beberapa titik yang belum terlayani selama 24 jam, di antaranya adalah wilayah terjauh seperti kawasan pesisir pantai. Mulai dari Samadikun, Panjunan, terkecuali wilayah Cangkol dan Kesunean yang sudah mulai 24 jam.

Baca Juga:Reses, Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon Temui Forum RW KecapiTahapan Rekrutmen Dimulai, Timsel Bawaslu Jabar Turun ke Cirebon

“Belum 24 jam, tapi kebutuhan standar sudah diupayakan kita penuhi. Jadi pas air dibutuhkan, akan tersedia. Tempat ibadah kebutuhan airnya juga akan meningkat. Dan kita siapkan skema pelayanannya,” tandasnya. (*)

0 Komentar