Progress Program Kotaku dari Kementerian PUPR, Panjunan Segera Bebas Kumuh

Progress Program Kotaku dari Kementerian PUPR, Panjunan Segera Bebas Kumuh
SEGERA RAMPUNG. Penataan Kumuh Skala Kawasan, Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang diluncurkan Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kelurahan Panjunan mendekati rampung. FOTO: SUWANDI/RAKYAT CIREBON
0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Mimpi warga Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon untuk memiliki kawasan hunian yang bersih, sehat, layak dan asri, selangkah lagi bakal terwujud. Pasalnya, pekerjaan konstruksi Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), sudah mendekati rampung.

WakilWalikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati, mengapresiasi capaian progres fisik yang sampai saat ini sudah tahap memuaskan. Bahkan, Eti optimis pekerjaan fisik ini bakal selesai tepat waktu. Para kontraktor yang sekarang sedang bekerja, nampak ngebut karena berkejaran dengan batas waktu.

“Berdasarkan laporan dari konsultan pengawas, saat ini progresnya sudah memuaskan. Saya yakin pekerjaan ini mencapai 100 persen dalam waktu yang tidak lama lagi,” kata Eti Herawati.

Baca Juga:Pengadilan Geledah Keraton Kasepuhan, Raharjo Sedang Menggugat LuqmanDitpolairud Gagalkan Penyelundupan 8.600 Benih Lobster, Rugikan Negara Rp2,1 Miliar

Namun demikian, Eti meminta agar pihak kontraktor pelaksana terus meningkatkan kinerjanya, baik secara kuantitas maupun kualitas. “Saya minta agar para pekerja harus dalam kendali yang terukur, sehingga tidak ada deviasi yang signifikan. Kita harus bekerja lebih giat lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Ade Setiawan selaku Civil Engineer mengatakan, pekerjaan yang diampu oleh Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum (PUPR) ini memerlukan penambahan durasi kerja, karena adanya komponen kegiatan penambahan aksen baru ikon Cirebon, yaitu batik mega mendung di berbagai sudutnya.

“Saya berharap warga Panjunan dan Kota Cirebon untuk bersabar sejenak. Karena ada beberapa penyesuaian bentuk agar hasilnya lebih baik,” ujar Ade di sela mendampingi Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat untuk meninjau Program Kotaku di Panjunan, Jumat (18/3).

Ade menambahkan hambatan akibat cuaca, memang amat berpengaruh. Tercatat saat dua bulan ini, terkendala dengan seringnya turun hujan, sehingga waktu kerja terpangkas sebagian. Ditambah lagi pasang surut laut di bagian ujung drainase. Sehingga pihaknya harus menyisati, dalam mempercepat pemasangan terutama pekerjaan drainase.

“Pada saat dua bulan terakhir, harus diakui bahwa cuaca saat ini kurang bersahabat untuk dapat bekerja optimal. Namun semua itu tidak menjadi alasan kami untuk menyerah. Untuk menutupi kekurangan tersebut, saya terus menggenjot percepatan dengan tambahan alat pompa air dan metode lain, agar  progress target pencapaian kami akan dapat selesai sesuai harapan masyarakat,” tegas Ade. (wan)

0 Komentar