Puncak Kemarau 2023 Berpotensi Menimbulkan Penyakit, Ini Imbauan Dinkes

Puncak Kemarau 2023 Berpotensi Menimbulkan Penyakit, Ini Imbauan Dinkes
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Siti Maria Listiawaty MM saat diwawancarai mengenai dampak puncak kemarau terhadap kesehatan. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH
0 Komentar

KESAMBI – Akhir Agustus di pertengahan tahun 2023 ini, kemarau mulai memasuki puncaknya.

Angin kencang pun beberapa hari kebelakang bertiup di wilayah Kota Cirebon, sehingga puncak kemarau ini berpotensi menimbulkan sejumlah bencana, mulai dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), hingga kekeringan.

Tak hanya bencana alam, kondisi cuaca saat ini juga berpotensi menimbulkan sejumlah penyakit.

Baca Juga:Kecewa, Baligo Anies Dicopot Demokrat Kota CirebonBawaslu Beri Peringatan, Tebar Pesona “Yes”, Kampanye “No”

Maka dari itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Hj Siti Maria Listiawaty MM mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan tubuh. Masyarakat diminta untuk tetap menjaga stamina dan menjalankan protokol kesehatan.

“Kita harus tetap menjaga stamina. Dan untuk yang sedang batuk atau flu tetap menjaga dengan memakai masker,” ungkap dr Maria kepada Rakyat Cirebon.

Prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), lanjut dr Maria, ditekankan kepada masyarakat untuk terus dibudayakan sehingga menjadi sebuah kebiasaan, dimana pada musim pancaroba seperti saat ini, PHBS menjadi salahsatu penangkal paling efektif terhadap segala bentuk penyakit.

“Banyak minum air putih, kemudian gaya hidup sehat, olahraga, makan sayur, makan buah, tidur cukup, makan protein jangan lupa, jaga kebersihan diri,” lanjut dr Maria.

Dalam menghadapi kondisi pancaroba ini, dijelaslan dr Maria, kondisi tubuh yang tidak fit, akan sangat rentan terpapar penyakit, dimana beberapa jenis penyakit memang menjadi langganan menyerang pada musim pancaroba.

Mulai dari penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti flu, penyakit infeksi saluran pernapasan atau ISPA, hingga demam berdarah.

“Karena panas beberapa hari, kemudian ada hujan, nah nyamuk itu berkembang biaknya mudah. Selain itu, debu juga semakin berterbangan dan kondisi panasnya itu panas kering saat ini. Sehingga kita harus banyak minum air putih saat ini,” kata dr Maria.

Baca Juga:Goes to School, Bawaslu Beri Pemahaman Siswa Seputar KepemiluanTerungkap Saat Dialog dengan Peternak, Jokowi Ternyata Suka Bebek Goreng

Khusus mengenai kasus demam beradarah sendiri, dikatakan dr Maria, sepanjang tahun 2023 ini, angka kasusnya memang mengalami peningkatan, jika dibandingkan dengan kasus yang terjadi di tahun lalu.

“Sepanjang tahun ini, memang ada peningkatan di banding tahun 2022. Lebih tinggi peningkatannya, memang sesuai dengan prediksi para ilmuwan bahwa dengan adanya panas ekstrim maka penyakit-penyakit akibat virus akan meningkat. Begitu juga dengan demam berdarah, maka antisipasinya juga harus ditingkatkan,” kata dr Maria. (sep)

0 Komentar