Sebelum Flu Singapura vs Flu Biasa Ini, Dahulu Pernah Ada Pandemi Flu Terparah Sepanjang Sejarah

Sebelum Flu Singapura vs Flu Biasa Ini, Dahulu Pernah Ada Pandemi Flu Terparah Sepanjang Sejarah
Sebelum Flu Singapura vs Flu Biasa Ini, Dahulu Pernah Ada Pandemi Flu Terparah Sepanjang Sejarah. FOTO: pinterest/RAKCER.ID
0 Komentar

Pandemi Flu Terparah Sepanjang Sejarah

Kisah pandemi flu terparah sepanjang sejarah sebelum Flu Singapura vs Flu biasa ini dimulai pada awal Maret 1918, ketika beberapa serdadu di barak Funston, Kansas, AS, tiba-tiba terserang flu sebelum tentara AS tiba di medan tempur di Eropa. 

Dalam beberapa hari, ratusan tentara di barak tersebut jatuh sakit. Pandemi ini pertama kali tercatat dalam sejarah pada tahun 430 SM, ketika terjadi Perang Peloponnesia antara Athena dan Sparta.

Penduduk Athena tidak menghadapi serangan musuh, tetapi mereka diserang oleh wabah penyakit yang dalam empat tahun menyebabkan kematian sepertiga dari total populasi, termasuk warga sipil dan militer.

Baca Juga:Harga Saham GoTo Turun dan Perusahaan Alami Kerugian Hampir Menyentuh 100 Triliun Rupiah!Spesies Manusia Purba Hampir Alami Kepunahan Akibat Perubahan Iklim pada Ratusan Ribu Tahun Lalu

Seorang sejarawan Yunani, Thucydides, secara rinci mendeskripsikan gejala-gejala misterius penyakit ini, mulai dari rasa panas yang menyengat di kepala hingga kejang-kejang di seluruh tubuh.

Flu Spanyol disebabkan oleh virus Influenza A subtipe H1N1 yang memiliki tingkat kematian tinggi dan menyerang orang dewasa muda, bukan kelompok lanjut usia.

Penyakit ini menyebar dengan cepat, menewaskan 25 juta orang dalam waktu enam bulan dan menginfeksi seperlima dari populasi dunia.

Meskipun asal-usul virus influenza ini belum sepenuhnya dipahami, penelitian terbaru mengindikasikan bahwa kemungkinan besar virus berasal dari burung.

Setelah menewaskan sekitar 40 juta orang, flu tersebut tiba-tiba menghilang. Jumlah korban jiwa akibat flu Spanyol lebih banyak daripada jumlah korban jiwa Perang Dunia Pertama.

Flu Spanyol berlangsung dari Maret 1918 hingga Juni 1920 dan menyebar ke seluruh dunia, termasuk Arktik dan kepulauan Pasifik.

Diperkirakan antara 50 hingga 100 juta orang meninggal akibatnya. Ahli influenza mengamati bahwa harapan hidup di Amerika Serikat turun lebih dari 10 tahun pada tahun 1918.

Meskipun disebut Flu Spanyol, wabah ini tidak berasal dari Spanyol.

Baca Juga:Hyeri Muncul ke Publik usai Berita Hubungan Ryu Jun-yeol dengan Han So-hee Menarik Perhatian Publik11 Cara untuk Meningkatkan Penjualan Produk bagi Pebisnis Pemula, Nomor 4 Sering Dilupakan!

Wabah flu tersebut dapat dibagi menjadi tiga gelombang, dengan gelombang kedua pada musim gugur 1918 memiliki tingkat kematian tertinggi.

Virus tersebut menyebar ke seluruh dunia melalui jalur pelayaran perdagangan, membawa dampak mematikan di berbagai wilayah, termasuk India di mana tingkat kematian paling tinggi terjadi, yaitu satu dari lima orang yang terinfeksi meninggal akibat flu.

0 Komentar