Wajib Tahu ! Sejarah Hari Raya Idul Adha,Banyak Pelajaran yang Bisa Kita Ambil Disini

Sejarah Hari Raya Idul Adha
Mari Mengenal Sejarah Hari Raya Idul Adha. Foto: Haykal - rakcer.id
0 Komentar

RAKCER.ID – Idul Adha atau “Idul Nahr” juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, adalah salah satu perayaan terpenting bagi umat Islam di seluruh dunia. Merayakan kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, Idul Adha memiliki makna yang dalam dan mengajarkan nilai-nilai seperti pengorbanan, kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama.

Sejarah Hari Raya Idul Adha

Sejarah Hari Raya Idul Adha berasal dari kisah yang terdapat dalam Alquran. Menurut cerita, Nabi Ibrahim  mendapat mimpi dari Allah menyuruhnya untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail sebagai bukti kesetiaan dan pengorbanannya kepada Allah. Nabi Ibrahim memilih untuk mematuhi perintah Allah dan bersiap untuk mengorbankan Ismail.

Namun, ketika Ibrahim hendak melaksanakan perintah itu, Allah mengutus malaikat Jibril untuk menggantikan Ismail dengan seekor domba yang siap disembelih. Ini adalah ujian kesetiaan Ibrahim dan juga ajaran kepada umat manusia bahwa Allah tidak menginginkan pengorbanan hidup manusia, melainkan menghargai niat dan pengabdian hati.

Baca Juga:5 Campuran Warna Cat Beige Terbaik untuk Ruang Tamu, Elegan, Mewah dan Segar Cocok untuk Dikombinasikan dengan Warna-Warna iniSergio Busquets Resmi Ke Inter Miami untuk Reuni dengan Lionel Messi, Selain Mereka Mantan Pemain Barcelona Satu ini Juga diincar, Siapa Dia ?

Sejak itu, umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Adha dengan mengikuti jejak Ibrahim. Setiap tahun, pada tanggal 10 Dzulhijjah dalam penanggalan Hijriah, umat Islam berkumpul di masjid untuk melaksanakan shalat Idul Adha.

Setelah melaksanakan sholat idul Adha, mereka menyembelih hewan kurban, seperti domba, sapi atau kambing. Daging hewan kurban tersebut kemudian dibagikan kepada keluarga, tetangga dan orang-orang yang membutuhkan.

Perayaan Idul Adha juga menjadi momen bagi umat Islam untuk mengunjungi keluarga, sahabat, dan tetangga. Mereka saling mengucapkan selamat Idul Adha, berbagi hidangan lezat dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

Perayaan ini juga tak jarang diisi dengan berbagai kegiatan sosial, seperti memberikan sumbangan kepada badan amal, membantu anak yatim, dan menyebarkan kebahagiaan kepada seluruh masyarakat.

Karena pentingnya acara tersebut. Allah mengabadikannya dalam Al-Qur’an:

رَّبَّنَا إِنِّي أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ بيْتِكَ الْم ُحَر َّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ الصَّلاَةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِّنَ النَّاسِ تهْوِي إِلَي ْهِمْ وَارْ زُقْهُم مِّنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak ada tanamannya di dekat rumahmu (Baitullah), yang dimuliakan. Ya Tuhan kami (yang demikian) agar mereka mendirikan shalat. Maka jadikan gati sebagai manusia yang merawat mereka dan beri mereka buah, semoga mereka bersyukur. (QS Ibrahim: 37)

0 Komentar