Sumber Air Hangat di Desa Payung Berbahaya, Ini Kata Dinas Kesehatan Majalengka

sumber air hangat
BAHAYA. Warga menemukan sumber air hangat di Desa Payung Kecamatan Rajagaluh yang berasa manis akhir tahun 2022 lalu. rakcer.id/hasanudin
0 Komentar

RAKCER.ID – Sumber air hangat di Desa Payung Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka menurut hasil uji laboratorium mengandung banyak mangan, sehingga dinilai berbahaya untuk dikonsumsi.
Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka sudah mengeluarkan hasil uji laboratorium fenomena sumber air hangat di Desa Payung yang memiliki rasa manis di bawah Kaki Gunung Ciremai itu.
Fenomena alam sumber air hangat dan memiliki rasa manis seperti soda itu terjadi di Sungai Cingenge, Blok Rebo Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, Agus Susanto menjelaskan dari hasil pemeriksaan laboratorium sudah terbaca hasilnya yakni air itu tidak memenuhi standar layak.
“Berdasarkan hasil uji laboratorium ternyata air yang memiliki rasa manis itu banyak mengandung zat mangan. Sehingga sangat berbahaya untuk tubuh kita,” ujar Agus, Sabtu 14 januari 2023.
Dari hasil pemeriksaan uji laboratorium tersebut, pihaknya juga sudah menyampaikan nota dinas kepada Bupati Majalengka terkait kandungan air yang ditemukan warga Desa Payung tersebut.
“Kandungan air itu sangat berbahaya karena kadar mangan sangat tinggi, kami juga sudah memberikan surat agar masyarakat tidak mengonsumsi air tersebut apapun alasannya,” ucapnya.
Jika ada masyarakat yang menyampaikan air tersebut menyembuhkan penyakit menurutnya tidak logis, lantaran air tersebut mengandung zat-zat tertentu yang sangat membahayakan.
“Kami mengimbau agar masyarakat tidak mengkonsumsi air yang rasa manis seperti soda tersebut. Intinya, hasil pemeriksaan sementara air itu tidak boleh dikonsumsi masyarakat,” jelasnya.
Sebelumnya, warga Desa Payung Kecamatan Rajagaluh digegerkan penemuan aliran air sungai yang hangat dan memiliki rasa manis pada akhir tahun 2022.
Sejumlah warga yang penasaran rela datang ke lokasi melalui jalan setapak dan terjal. Saking penasarannya, warga mengambil air itu dengan botol dan membawanya pulang.
Awal mula ditemukannya air hangat dan berasa manis tersebut, ketika Musladi yang sedang berkebun hendak mandi di sungai. Saat itu Musladi menginjak pasir yang terasa hangat.
Musladi yang makin penasaran, mencoba untuk menggali pasir itu. Setelah digali, tiba-tiba muncul air hangat yang keluar dari galian tersebut.

0 Komentar