TERBONGKAR !! Ternyata Ini 4 Teori Tata Surya Yang Jarang di Ketahui

tata surya
pic from pinterest
0 Komentar

RAKCER.ID – Tata surya di kenal sebagai solar system yang merupakan pernamaan resmi international dari tata surya. Namun, di Indonesia di kenal dengan sebutan sistem tata surya. Nama sol yang di ambil dari bahasa latin yang berarti matahari, singkatnya segala sesuatu yang memilki keterkaitan dengan matahari dinamakan solar.

Tata surya adalah susunan benda-benda di angkasa yang bergerak menegelilingi matahari sebagai pusat tata surya di semesta. Benda angkasa bukan hanya berupa planet yang kita kenal. Namun, juga berupa planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi. Serta jutaan benda langit lainnya berupa meteor, asteroid, komet, dan benda langit lainnya.

Bumi yang kita pijaki ini ini merupakan salah satu anggota sistem alam semesta yang di sebut dengan solar system.

Baca Juga:MENARIK! 8 Tempat Kuliner Terpopuler di Lembang yang Bikin Ngiler, Cek Selengkapnya di Sini!8 Tips Merawat Kulit Kering Pada Wajah, Simak Info Menariknya Disini!

Teori pembentukan tata surya

Dari fakta-fakta yang menunjukan bahwa pelanet-pelanet pada bidang datar di sekitar matahari, maka pembentukan anggota tata surya dalam hal planet – planet di duga dari wujud yang sama dengan matahari atau terbentuk dari matahari.

Terdapat beberapa teori yang mencoba menerangkan terbentuknya solar system. Beberapa di antara yang terkenal adalan teori kabut atau teori nebula, teori planetesimal, teori bintang kembar, dan teori proto planet.

1. Teori Kabut (Nebula) Kant-Laplace

Teori ini di kemukakan oleh Imanuel Kant pada tahun 1755 dan Pieerre De Laplace pada tahun 1967, teori ini menjelaskan bahwa awal mula terjadinya pembentukan Solar System atau yang kita kenal tata surya adalah ketika kabut (Nebula) gas di semesta raya mulai berkumpul.

Immanuel Kant (1755)

Berpendapat bahwasolar system terbentuk dari kumpulan gas panas yang berputar secara perlahan. Saat kabut berputar secara perlahan, kepadatan gas semakin meningkat dan membentuk sebuah inti di berbagai tempat.

Inti yang berada di tengah gumpalan kabut memiliki suhu sangat panas, sehingga terbentuklah matahari yang berpijar, sementara inti yang terletak di pinggiran kabut mendigin dan menjadi sebuah planet.

Pierre De laplace (1796)

Menurut Pierre Simon De Laplace, tata surya terbentuk dari kabut gas yang sangat panas dan berotasi dengan cepat.

0 Komentar