Ulas Pidato Politik Ketum Demokrat, Hero: Lima Hal Penting Jadi Perhatian

Pidato Politik
Kepala BPOKK DPP Partai Demokrat, Ir HE Herman Khaeron saat membedah pidato Ketum Demokrat AHY. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKCER.ID
0 Komentar

RAKCER.ID – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Jumat malam (14/7) menggelar pidato politik, yang disiarkan langsung di empat TV swasta. Kader Demokrat di daerah pun digiring untuk menyaksikannya.

Termasuk di Kabupaten Cirebon. Plt Ketua DPC Demokrat, Bacaleg serta kader partai turut menghadiri. Istimewanya, dihadiri langsung oleh Kepala Badan Pembinaan Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOKK) DPP Partai Demokrat, Ir HE Herman Khaeron.

“Kita tadi sudah mendengar bersama bahwa ada 5 instrumen penting yang disampaikan Ketum AHY. Ke depan akan menjadi perhatian khusus untuk perbaikan bangsa dan negara,” kata Kepala BPOKK Partai Demokrat, HE Herman Khaeron.

Baca Juga:Sistem Manajemen K3 PLN UIT JBT Diganjar Penghargaaan oleh MenakerAgresif dalam Transisi Energi, PLN Jalin 28 Kerjasama pada EBTKE Conex 2023

Sejauh ini kata Kang Hero–sapaan untuknya, terjadi penurunan kualitas hidup masyarakat. Hal itu, menjadi semangat perubahan dan perbaikan bagi demokrat. “Konteks perubahan ke depan ini juga mencakup persoalan ekonomi dan kesejahteraan rakyat dimana ekonomi ini sangat penting pertumbuhan ekonomi sangat penting, daya beli masyarakat sangat penting, investasi sangat penting,” katanya.

“Inilah yang ke depan harus diperbaiki. Karena situasi saat ini, perekonomian kita sedang tidak baik-baik saja. Semua bisa menyampaikan persoalannya. Petani kesusahan mendapatkan pupuk, bagaimana bisa berproduksi,” lanjutnya.

Kemudian peningkatan kualitas SDM juga masalah keadilan dan penegakan hukum ini selalu disuarakan oleh partai Demokrat. Agar keadilan dan penegakan hukum itu tidak tajam ke bawah, tumpul ke atas. Bahkan sekarang justru hukum itu tajam kepada lawan tumpul Kepada Kawan. Padahal kata dia, negara ini untuk seluruh rakyat Indonesia.

“Dulu di zaman SBY, rakyat bebas mengkritik. Asalkan kritik itu tidak memfitnah, tidak membuat kerusakan terhadap persatuan dan kesatuan terhadap ideologi Pancasila. Sepanjang kritik itu adalah untuk membangun, semestinya dibuka,” kata Hero.

“Karena demokrasi harus menjadi ruang yang cukup untuk rakyat melakukan berbagai saran pendapat, ide dan gagasannya,” lanjutnya.

Terakhir lanjut anggota Fraksi Demokrat DPR RI itu menegaskan pidato yang disampaikan AHY, terkait dengan perbaikan tata negara dan etika negara serta birokrasi. Disampaikan, supaya masyarakat tergambar dari berbagai situasi yang terjadi. AHY pun menyinggung Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko yang berkali-kali ingin mengkudeta.

0 Komentar