Vaksinasi Siswa SD Ditarget Selesai 14 Hari

HARI PERTAMA. Program vaksinasi untuk anak-anak usia 6-11 tahun di SDN Margadadi VI di Kecamatan Indramayu berjalan lancar. Tampak orang tua mendampingi anak-anaknya untuk disuntik vaksin.
HARI PERTAMA. Program vaksinasi untuk anak-anak usia 6-11 tahun di SDN Margadadi VI di Kecamatan Indramayu berjalan lancar. Tampak orang tua mendampingi anak-anaknya untuk disuntik vaksin.
0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID –Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indramayu optimis pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 dengan sasaran anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang mulai dilaksanakan Kamis (6/1) bisa rampung dalam dua pekan. Sehingga kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dapat diselenggarakan 100 persen.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Caridin SPd MSi mengatakan, hari pertama vaksinasi Covid-19 dengan sasaran siswa-siswi SD terpantau berjalan lancar. Dari sejumlah lokasi vaksinasi yang dikunjungi, salah satunya adalah di SDN Margadadi VI di Kecamatan Indramayu.

Ia menyatakan ada antusiasme orang tua yang mengantar sekaligus mendampingi anak-anaknya untuk disuntik vaksin.

Baca Juga:Partai Ummat Buka Rekrutmen PencaleganSebelas Pegawai Honorer Dikeluarkan

Caridin optimis, program vaksinasi anak SD tersebut dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan, yaitu selama 2 pekan atau 14 hari ke depan.

“Mudah-mudahan dalam dua minggu kedepan kegiatan vaksinasi ini bisa selesai. Harapan untuk kedepannya setelah vaksinasi selesai kita bisa melakukan pembelajaran tatap muka. Agar nanti dalam proses pembelajaran, baik di sekolah maupun tempat lain, kalau sudah divaksin kami tidak takut,” katanya di sela monitoring.

Dia mengatakan, vaksinasi dengan sasaran anak-anak sudah dilakukan sebelumnya terhadap siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kali ini, giliran anak-anak usia 6-11 tahun.

“Untuk memudahkan pelaksanaan, vaksinasinya dilakukan di sekolah masing-masing. Serentak mulai hari ini (kemarin, red). Kami juga secara intens melakukan upaya edukasi kepada masyarakat, terutama orang tua siswa,” jelasnya.

Caridin menuturkan, upaya edukasi dilakukan mengingat adanya berbagai anggapan orang tua yang tidak mengijinkan anaknya untuk divaksin.

Namun, berkat upaya pendekatan dan pemahaman yang disampaikan tenaga kesehatan dan para guru di setiap sekolah, para orang tua akhirnya membolehkan anaknya untuk disuntik vaksin atas kesadaran sendiri.

Terlebih lagi vaksinasi itu penting untuk kesehatan dan agar bisa terhindar dari paparan Covid-19.

Baca Juga:DPRD Siap Hasilkan 28 Perda Ditahun 2022Selama 2021, DPRD Hasilkan 8 Perda

“Alhamdulillah setelah proses vaksinasi hari ini (kemarin, red) tidak terjadi dampak yang selama ini dikhawatirkan. Masyarakat akhirnya menyadari pentingnya mengikuti vaksinasi. Karena yang pertama kekhawatiran agar tidak terkena virus, yang kedua juga untuk persyaratan lain,” pungkasnya. (tar)

0 Komentar