Waspadai Ancaman Penyakit DBD

KOMPAK. Pemdes Sindang bersama masyarakat secara swadaya mencegah ancaman DBD dengan pengasapan. Pemdes mengajak masyarakat agar mau bersama-sama mewujudkan Desa Sindang bebas dari DBD.
KOMPAK. Pemdes Sindang bersama masyarakat secara swadaya mencegah ancaman DBD dengan pengasapan. Pemdes mengajak masyarakat agar mau bersama-sama mewujudkan Desa Sindang bebas dari DBD.
0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID –Pemerintah Desa Sindang bersama masyarakat setempat secara swadaya melakukan pengasapan atau fogging. Langkah tersebut untuk mengantisipasi bahaya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Swadaya itu diantaranya dilakukan untuk mendanai operasional penyemprotan yang meliputi pembelian bahan bakar, obat semprot, hingga upah untuk tenaga penyemprotnya. Sedangkan mesin fogging yang digunakan milik Pemdes Sindang.

Kegiatan yang dimotori oleh Kaur Perencanaan Pemdes Sindang, Manto dan Ketua RT 15, Yayat tersebut untuk mencegah terjadinya DBD di desanya.

Baca Juga:DPRD Siap Kawal Keluhan KonstituenHMJ IQTAF IAIN Cirebon Kuatkan Pondasi Kepengurusan

Bahkan keduanya telah menerima amanat dari kepala desa agar menumbuhkan kesadaran dan menggalang swadaya masyarakat untuk bersama-sama melakukan fogging.

“Mengantisipasi terjadinya penyakit DBD kami telah diinstruksikan oleh Pak Kuwu Sindang, untuk berupaya melakukan penyemprotan fogging di perumahan warga dengan didukung swadaya masyarakat,” jelas keduanya, Rabu (16/2).

Kuwu Desa Sindang, Carnita menyatakan, untuk melakukan fogging saat ini dibutuhkan kerjasama dengan masyarakat karena belum tersedianya anggaran desa. “Kami mengharapkan adanya kesadaran masyarakat untuk mau bersama-sama bahu membahu mewujudkan Desa Sindang bebas dari DBD,” kata dia.

Di desanya, RW 05 merupakan salah satu wilayah yang rentan terjadi banjir ketika hujan dengan intensitas tinggi, atau saat naiknya debit air Sungai Cimanuk. Hal ini diakibatkan kondisi permukaan tanahnya lebih rendah dibandingkan permukaan air Sungai Cimanuk.

Ditambah lagi dengan adanya dua buah saluran pembuang dari pemukiman warga ada di wilayah RW tersebut.

“Manakala debit air Sungai Cimanuk sedang naik dan terjadi hujan deras, maka dipastikan air akan lambat masuk ke aliran sungai, dan ini membuat RW 05 tergenang. Apalagi beberapa saluran air tersumbat akibat sampah dan sedimentasi,” ungkapnya.

Pihaknya akan segera melakukan kegiatan kerja bakti melibatkan semua elemen masyarakat di desanya untuk membersihkan seluruh-saluran air di RW 05. Baik dari sampah maupun endapan lumpur yang membuat terhambatnya aliran air menuju sungai.

Baca Juga:Prioritas PDIP, Lakukan Kerja Politik KerakyatanPemdes Cangkingan Makin Serius Mengelola Sampah

Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat meningkatkan kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya.

“Masyarakat sudah saya minta untuk mau bersama-sama memperhatikan kebersihan diri dan lingkungannya agar kita semakin sehat. Dan sehat itu sangat penting,” pungkasnya. (tar)

0 Komentar