CIREBON, RAKCER.ID – Apakah Anda mencari gaya dekorasi yang mampu menghadirkan nuansa tenang, elegan, dan fungsional dalam hunian Anda? Jika iya, Japandi Style bisa menjadi pilihan terbaik.
Gaya dekorasi ini merupakan perpaduan sempurna antara estetika minimalis Jepang dan gaya modern Skandinavia. Seiring dengan tren desain interior yang terus berkembang, Japandi semakin digandrungi, terutama di kalangan milenial yang menyukai kesederhanaan, fungsionalitas, dan keindahan visual.
Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih jauh tentang Japandi Style, karakteristik utamanya, serta alasan mengapa gaya ini cocok untuk kaum milenial.
Apa Itu Japandi Style?
Baca Juga:7 Desain Wallpaper Dinding Ruang Tamu yang Elegan, Keren dan UnikRekomendasi Rak Tanaman Hias dari Kayu Bekas, Bambu Hingga Besi!
Japandi Style adalah gabungan dari dua kata yaitu Japanese dan Scandinavian. Perpaduan kedua gaya ini menciptakan suasana yang hangat, minimalis, dan penuh keanggunan. Gaya Skandinavia terkenal dengan kesederhanaan, palet warna lembut, serta fokus pada kenyamanan. Sementara itu, gaya Jepang menghadirkan elemen zen, ketenangan, dan harmoni yang membuat ruangan terasa lebih menenangkan dan seimbang.
Kombinasi ini menghasilkan desain yang tidak hanya estetis, tetapi juga berfungsi dengan baik. Di tengah kesibukan kehidupan modern, Japandi Style menawarkan tempat tinggal yang nyaman dan damai.
Ciri-Ciri Khas Japandi Style
Agar lebih memahami Japandi Style, berikut beberapa ciri khas yang perlu Anda ketahui:
1. Palet Warna Lembut dan Netral
Warna-warna yang digunakan dalam Japandi biasanya didominasi oleh palet netral seperti putih, krem, abu-abu, dan cokelat muda. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang tenang dan menenangkan. Elemen kayu alami dengan warna terang hingga medium sering digunakan untuk memperkuat nuansa hangat.
2. Furnitur Minimalis dan Fungsional
Japandi Style menekankan penggunaan furnitur yang simpel namun fungsional. Tidak ada elemen yang berlebihan atau hanya sebagai pajangan. Meja dengan garis lurus, rak kayu sederhana, dan kursi dengan desain ergonomis adalah beberapa contoh furnitur yang cocok.
3. Penerapan Filosofi ‘Less is More’
Prinsip minimalis “less is more” menjadi pondasi dari gaya Japandi. Dekorasi yang digunakan sangat terbatas dan tidak berlebihan. Segala sesuatu memiliki fungsi, tidak sekadar sebagai hiasan. Hal ini sesuai dengan konsep wabi-sabi dari Jepang yang menghargai kesederhanaan dan ketidaksempurnaan.