CIREBON, RAKCER.ID – Di dunia yang semakin maju ini, pendidikan tinggi menjadi salah satu kunci menuju kesuksesan. Tapi, kenyataannya, biaya kuliah makin melangit, dan kita pun disodori solusi yang kelihatannya menggoda dimana pinjaman kuliah atau student loan.
Program yang satu ini seolah jadi pahlawan untuk generasi muda yang ingin kuliah tanpa harus menunggu gaji jadi PNS dulu. Tapi, apakah student loan ini benar-benar solusi cerdas atau justru jebakan finansial di masa depan?
Student Loan: Cinta yang Butuh Komitmen Panjang
Program pinjaman kuliah sering kali dipromosikan sebagai solusi instan untuk mengatasi biaya pendidikan yang terus meningkat. “Ayo, pinjam sekarang, bayarnya nanti setelah kamu sukses!” Begitulah kira-kira yang terdengar.
Baca Juga:Program Makan Bergizi Gratis, Butuh Gizi Manajemen!3 Inspirasi Desain Minimalis Rumah Tropis! Simpel, Nyaman, dan Siap Hadapi Cuaca Ekstrem
Memang sih, dengan adanya student loan, kita bisa merasakan enaknya kuliah tanpa pusing soal biaya. Tapi tunggu dulu, setelah lulus, ada “cinta” lain yang menunggu cicilan pinjaman yang siap menghantui dompet setiap bulan.
Bayangkan, kamu baru saja lulus, berharap mendapat pekerjaan impian, eh, malah disambut dengan tagihan pinjaman kuliah yang datangnya tepat seperti utang kartu kredit terus-menerus, tanpa ampun.
Setiap bulan, kamu bakal diingatkan tentang betapa terpaksanya kamu meminjam uang demi kuliah. Ini mirip dengan hubungan yang terlalu lama bertahan, hanya karena “sudah terlalu lama bersama,” padahal sudah mulai berantakan.
Pilihlah Jurusan dengan Hati, Tapi Jangan Lupa Cicilan
Banyak orang yang bersemangat untuk kuliah di jurusan yang mereka cintai. Misalnya, jadi seniman, arsitek, atau bahkan astronaut. Tapi, setelah kuliah selesai, ada kenyataan pahit yang menanti gaji pertama jauh lebih kecil daripada cicilan pinjaman kuliah. Di sinilah kita diajarkan sebuah pelajaran berharga memilih jurusan itu penting, tapi memilih jurusan yang bisa bayar cicilan lebih penting lagi!
Dan yang paling lucu, banyak orang yang harus memilih pekerjaan hanya demi menutupi pinjaman kuliah, bukan karena passion. Jadi, daripada jadi artis terkenal, mungkin kamu malah jadi pekerja kantoran yang setiap bulan harus bayar student loan, sambil memendam mimpi besar yang terpendam di bawah meja kerja.