Capres Nomor Urut 1 dan Capres Nomor Urut 2 Bikin Panas Debat Perdana Capres 2024

Capres Nomor Urut 1 dan Capres Nomor Urut 2
Capres Nomor 1 dan Nomor Urut 2 Bikin Panas Debat Perdana Capres 2024. FOTO: Indah Tri Sutono/RAKCER.ID
0 Komentar

JAKARTA, RAKCER.ID – Debat perdana Capres yang akan mengikuti Pilpres 2024 berlangsung di Kantor KPU, Jakarta, pada Selasa (12/12).

Saat debat tersebut berlangsung, Capres nomor urut 1 dan Capres nomor urut 2 yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto saling beradu argumen.

Capres nomor 1 dan Capres nomor urut 2 beradu argumen diawali dengan Anies yang menyoroti bahwa salah satu elemen penting dalam demokrasi adalah peran partai politik.

Baca Juga:Anies Baswedan Blak-blakan di Debat Perdana Capres 2024Rekomendasi Film Terbaik Tahun 2020: Menemukan Karya Menarik di Dunia Sinematik

Akan tetapi, dia menegaskan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik di Indonesia cenderung rendah.

Selain itu, dia juga menyatakan ketidakpercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi yang sedang berlangsung.

Menurutnya, diperlukan kebebasan berpendapat agar kepercayaan masyarakat pada demokrasi dapat dipulihkan.

Selain itu, oposisi perlu memiliki kebebasan untuk mengkritik pemerintah dan berperan sebagai penyeimbang, sementara pemilihan umum harus dilakukan secara transparan, jujur, dan adil.

“Dua ini mengalami problem. Kita menyaksikan bagaimana kebebasan berbicara menurun, termasuk mengkritik partai politik. Indeks demokrasi kita menurun. Kedua, minim sekali oposisi. Sekarang tujuannya besok bisakah pemilu netralitas dengan adil dengan jujur,” ujar Anies.

Capres Nomor Urut 1 dan Capres Nomor Urut 2 Beradu Argumen di Debat Perdana Capres 2024 Bikin Panas Suasana

Kemudian Capres nomor urut 1 dan Capres nomor urut 2 kian memanas saat respon Prabowo terhadap pernyataan Anies adalah bahwa dia menganggap Anies terlalu dramatis dalam mengkritik demokrasi.

Sebagai contoh, Prabowo menunjukkan bahwa Anies berhasil memenangkan posisi sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan dukungan dari pihak oposisi.

Baca Juga:Hewan yang Melakukan Reproduksi Secara Bunuh Diri: Ada yang Penuh GiziFakta Menarik Ikan Salmon Pasifik: Selain Banyak Gizi, Bisa Berubah menjadi Zombie

“Mas Anies dipilih jadi Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya yang usung bapak. Kalau demokrasi tidak berjalan tidak mungkin anda jadi gubernur. Kalau Jokowi diktator Anda tidak mungkin jadi gubernur. Saya waktu itu oposisi Mas Anies Anda ke rumah saya, Anda terpilih,” ucap Prabowo.

Anies menyatakan bahwa baik pemerintah maupun oposisi memiliki kedudukan yang patut dihormati.

Meskipun demikian, tidak semua individu memiliki kekuatan atau ketahanan untuk berada dalam posisi oposisi, termasuk Prabowo.

“Pak Prabowo tidak tahan jadi oposisi. Beliau sendiri menyampaikan tidak berada dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis dan berusaha. Karena itu harus berada di kekuasaan. Kekuasaan lebih dari soal bisnis, uang, kehormatan untuk menjalankan kedaulatan rakyat,” ujar Anies.

0 Komentar