Cegah Bahaya Kusta Sejak Dini Melalui Peran RT dan RW

Kusta
EDUKASI. Salah seorang relawan tengah melakukan sosialisasi terkait pencegahan dan penanganan penyakit kusta.
0 Komentar

RAKCER.ID – ‎Peran pendidikan masyarakat dalam pemberantasan penyakit kusta atau mengenali gejala awal penyakit ini sangat diperlukan. Caranya dengan melibatkan masyarakat, dalam hal ini yang paling bersentuhan dengan warga yakni mendekati ketua Rukun Tetangga (RT) dan ketua Rukun Warga (RW) di wilayah desa.

Ketika ketua RT dan RW telah sepaham, maka saatnya melibatkan pemerintah desa beserta unsur-unsur di lingkungannya seperti Karang Taruna, BPD dan LPM.

Mantan Koordinator Komunitas Program Penyakit Menular‎ di Kabupaten Majalengka, Eka Prasetia mengatakan, stigmatisasi masyarakat terhadap penyakit menular memang masih melekat. Namun itu bisa dicegah dengan cara rutin mengedukasi ketua RT dan ketua RW.

Baca Juga:Dua Pesilat SMK Budi Bhakti Mencoba Mengulang Sejarah PrestasiMenghapus Stigma Kusta dengan Selotip dan Sepatu Boot

“Dulu saya aktif untuk program tuberkulosis atau TB. Nah, bicara Kusta, yang sama-sama untuk kategori penyakit menular, sebetulnya penyakit itu juga bisa disembuhkan. Saat ini obat telah tersedia, pasien juga harus taat berobat ke pusat layanan atau Puskesmas,” ungkap Eka Prasetya, Selasa 21 November 2023.

Eka menambahkan, pengenalan gejala awal untuk penyakit menular Kusta maupun TB yang harus melibatkan masyarakat, mendidik masyarakat untuk mengenali gejala awal karena penyakit ini bisa disembuhkan, dengan catatan rutin berobat, terutama dalam rangka mengenali gejala awal penyakit tersebut.

Peran para ketua RT dan RW, sangat menentukan, karena mereka dapat mensosialisasikan dari penemuan dan melaporkan langsung ke pihak pemerintah desa. “Desa harus memfasilitasi, karena ketika para ketua RT/RW telah memahami‎ dan mengenali gejala awal, hal tersebut akan segera dilaporkan ke pemdes,” ujarnya.

Bila telah dikenali, masih kata Eka, maka pelibatan masyarakat dalam hal ‎tracking akan sangat membantu dari sisi koordinasi layanan. Terlebih, pemerintah desa dalam hal ini harus bermusyawarah untuk menentukan anggaran khusus pencegahannya. “Kalau perlu dan mendesak, maka desa itu seharusnya bisa menganggarkan. Dukungan anggaran sangat diperlukan,” ujarnya.

Lebih jauh Eka menjelaskan, pencegahan juga dapat dilakukan dengan menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit dan memakai masker saat berada di tempat ramai. Sepengetahuannya, saat ini penyakit menular seperti TB maupun Kusta sangat “Bisa Disembuhkan”, namun kunci untuk pengenalan gejala awal harus melibatkan RT/RW.

0 Komentar