RAKCER.ID – Kabupaten Kuningan juga terkenal dengan objek wisata air terjunnya yang menggoda seperti yang terlihat di Curug Bangkong Kuningan.
Destinasi air terjun di Kuningan ini terkenal dengan keindahannya yang memanjakan mata.
Dikelilingi oleh dinding bukit yang rimbun dengan pepohonan yang memberikan naungan yang menenangkan, serta kejernihan air yang mengalir dengan sempurna.
Baca Juga:Lakukan 7 Tips Berikut! Agar Berkemah Nyaman dan AmanAsal-Usul Curug Bangkong Kuningan, Gua Petapa yang Digunakan Sebagai Tempat Tirakat
Wisata Curug Bangkong Kuningan ini membuat para wisatawan betah berlama-lama menikmati keindahannya.
Dibalik keindahannya, ternyata terdapat cerita masyarakat yang kental mistis dan syarat makna.
Berikut Kisah Mistis Wisata Curug Bangkong Kuningan
Kisah Camping Abah Wira
Selain menawarkan panorama keindahannya, Curug Bangkong juga terkenal karena menyimpan kisah mistis yang masih dipercaya oleh sebagian orang.
Curug Bangkong terletak di Desa Kertawirama, Kecamatan Nusaherang, Kabupaten Kuningan.
Tempat wisata ini menampilkan keindahan air terjun dengan ketinggian sekitar 21 meter, dan sering kali disesaki oleh wisatawan dari berbagai daerah.
Namun, di balik keindahan alamnya, Curug Bangkong dianggap memiliki aura mistis yang masih melekat hingga saat ini menurut keyakinan warga sekitar.
Banyak kisah dan legenda yang berkembang tentang Curug Bangkong. Beberapa warga percaya bahwa air terjun ini dihuni oleh makhluk halus atau roh-roh tertentu.
Konon, ada cerita tentang suara-suara aneh yang terdengar di sekitar air terjun pada malam hari, dan beberapa orang melaporkan pengalaman gaib atau peristiwa mistis yang mereka alami saat mengunjungi tempat ini.
Baca Juga:Keindahan Air Terjun Tersembunyi Tak Di Kenal, Curug Payung KuninganCek Fakta Tablet Kualitas Sultan! Realme Pad X 2022 Hanya 2 Jutaan
Menurut cerita masyarakat yang beredar, Curug Bangkong konon memiliki kisah mistis yang dipercaya oleh warga sekitar.
Bahwa dulu ada cerita tentang adanya katak besar di Curug Bangkong yang suaranya terdengar keras hingga ke seluruh pelosok desa.
Katak tersebut konon merupakan jelmaan dari topi caping milik Abah Wira. Abah Wira sendiri adalah seorang pertapa tua yang berasal dari Ciamis.
Dia dikenal sering melakukan pertapaan di sekitar air terjun yang kini menjadi tempat wisata tersebut.
Selama bertirakat di Curug Bangkong, Abah Wira sesekali mengajarkan cara membuat gula kawung kepada masyarakat sekitar.
Hal ini memberikan pekerjaan bagi mereka dan menjadi salah satu warisan dari kehadiran Abah Wira.