Harga Daging Sapi Naik, Sekarang Rp160.000

NAIK. Pedagang daging di pasar Cigasong melayani pembeli, meski harga daging sapi mengalami kenaikan hingga mencapai harga Rp160.000.
NAIK. Pedagang daging di pasar Cigasong melayani pembeli, meski harga daging sapi mengalami kenaikan hingga mencapai harga Rp160.000.
0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID – BULAN Ramadan 1443 H/2022, harga-harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar di Kabupaten Majalengka, mengalami kenaikan bervariatif, namun yang paling mencolok yakni harga daging sapi. Normalnya, harga daging sapi di pasaran Rp140 ribu untuk satu kilogram. 

Namun pada Sabtu (2/4), terpantau di pasar Cigasong Majalengka, harganya telah naik Rp20 ribu. Saat ini harga daging sapi di Pasar Cigasong Rp160 ribu per-satu kilogram.

Pedagang daging sapi di pasar Cigasong, Majalengka, Rika (46) mengatakan, harga daging sapi saat ini yakni Rp160 ribu per satu kilogram. 

Baca Juga:101 Calon Pengusaha Muda Daftar di SMK Syntax Bussines School KuninganJamin Stok Kebutuhan Pokok Aman

“Sudah dua hari ini, harganya segitu. Naik dua puluh ribu dari Rp140 ribu, sekarang jadi Rp 160 ribu,” ujarnya, saat ditemui di Pasar Cigasong, Sabtu (2/3) pagi.

Kepala Pengelola Pasar Cigasong, Supriadi membenarkan sebagian harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan ini mengalami kenaikan. “Yang harga stabil itu hanya sayuran. Sementara daging terutama daging sapi naik, sekarang jadi Rp160 ribu per satu kilogram,” bebernya.

Supriadi menambahkan, sementara untuk harga daging ayam di Majalengka juga mengalami kenaikan sebesar Rp6.000 hingga Rp10 ribu. “Daging ayam kampung sekarang Rp90 ribu per-satu kilogram. Tadinya Rp 80 ribu. Kalau ayam ras sekarang Rp 50 ribu,” jelasnya.

Sementara untuk harga komoditas sayur-sayuran di wilayahnya masih stabil. Disebut dia, harga cabai keriting masih di angka Rp 60 ribu per kilogramnya. Sedangkan harga bawang merah dan putih masih di harga Rp 40-50 ribu per kilogramnya.

“Untuk pantauan saya tadi pagi bersama rekan-rekan, memang yang naik hanya di komoditas daging. Untuk sayur-sayuran masih stabil,” jelas Supriadi. (hsn)

0 Komentar