KPI Unit Balongan Dongkrak Kompetensi 50 Guru SD

WORKSHOP. Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI RU VI Balongan, Imam Rismanto saat pembukaan workshop penyusunan pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove.
WORKSHOP. Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI RU VI Balongan, Imam Rismanto saat pembukaan workshop penyusunan pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove.
0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID–Sebanyak 50 guru dari 41 Sekolah Dasar (SD) di wilayah pesisir mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi yang diselenggarakan oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) VI Balongan. 

Kegiatan yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu itu dikemas dalam workshop penyusunan pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup Tematik Mangrove.

Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI RU VI Balongan, Imam Rismanto mengatakan, upskilling tenaga pendidik yang diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para guru SD.

Baca Juga:Puluhan Personel Polresta Cirebon Jalani Tes UrineRenovasi Eks Gedung Landraad Sudah 92 Persen

Kegiatannya dijadwalkan akan berlangsung selama 3 hari, Rabu hingga Jumat (5-7/1) itu dipusatkan di Gedung PWP RU VI.

Adapun pesertanya sebanyak 50 orang yang merupakan guru SD kelas 4, 5 dan 6 dari 41 sekolah dasar di 12 kecamatan yang berada di pesisir pantai Kabupaten Indramayu.

Disampaikan, kegiatan tersebut merupakan perwujudan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). “Kegiatan hari ini (kemarin, red) adalah implementasi 2 dari 4 pilar CSR Pertamina, yakni Pertamina hijau dan Pertamina cerdas yang diharapkan bisa turut melestarikan alam,” jelasnya.

Imam menyebutkan, Sekolah Mangrove yang diinisiasi RU VI memiliki sejarah yang cukup panjang. Pada awalnya hanya dilakukan di 3 SDN di 4 kecamatan saja, namun kini sudah diadopsi 41 SD di 12 kecamatan sebagai pelajaran muatan lokal.

Dipastikannya pula banyak keuntungan yang bisa didapat dengan pelestarian tanaman mangrove. Selain bisa mencegah abrasi, juga bisa dijadikan potensi wisata yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat seperti Ekowisata Mangrove Karangsong.

“Mudah-mudahan selain bisa menjadi sarana transfer ilmu pengetahuan kepada siswa dan masyarakat, juga bisa memajukan kawasan pesisir dengan menjual potensi keindahan mangrovenya,” papar dia.

Kasi Kurikulum pada Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Dirsono menyambut baik workshop yang digelar Pertamina RU VI Balongan tersebut.

Baca Juga:DPRD Apresiasi Capaian Pajak BapendaBupati: Pedagang Kulcim Harus Kreatif

Apalagi Indramayu yang memiliki garis pantai terpanjang di Jawa Barat sudah seharusnya mampu menjaga ekosistem di sekitarnya termasuk tanaman mangrove yang banyak memiliki manfaat.

Sementara itu, sejak dijadikannya Pendidikan Tematik Mangrove sebagai kurikulum muatan lokal pada tahun 2016, dapat dipastikan telah banyak memberikan dampak positif.

Diantaranya banyak anak-anak mulai paham pentingnya tanaman mangrove bagi bumi, sehingga menumbuhkan kecintaan untuk menanam dan merawatnya.

0 Komentar