KPU Ogah Buka Biaya Pengadaan Jasa dengan ITB untuk Kembangkan Sirekap Pemilu 2024

sirekap
Website Sirekap Pemilu 2024. FOTO: ISTIMEWA/RAKCER.ID
0 Komentar

JAKARTA, RAKCER.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menolak untuk mengungkapkan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jasa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam pengembangan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) untuk Pemilu 2024.

“Itu enggak perlu kalau soal itu ya,” ucap Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari dikutip dari Kompas.com.

“Tapi yang jelas begini loh. Kita meng-cover semua TPS. Kemudian juga meng-cover anggota KPPS yang kita tugasi dua orang, dan seterusnya, termasuk membangun sistemnya. Jadi kalau total biaya ya komponennya termasuk itu semua. Tapi kalau yang developer tentu saja hanya yang biaya pembangunan dan termasuk biaya servernya dan segala macamnya,” tambahnya.

Baca Juga:Ahmad Dhani Masuk 3 Besar Suara di Dapil Jatim I dan Kalahkan Cucu Soekarno, Siap Masuk Senayan?Israel Serang Kota Rafah di Jalur Gaza, Ketua Liga Arab Beri Komentar

Isu biaya pengembangan Sirekap telah menjadi perhatian publik karena terdapat kesalahan dalam input data hasil suara capres-cawapres yang signifikan.

Kesalahan tersebut terjadi karena keliru dalam mengonversi data dari foto formulir C-Hasil plano di Tempat Pemungutan Suara (TPS) ke format numerik.

Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU), sebanyak 2.325 TPS mengalami kesalahan saat melakukan konversi data dari formulir C-Hasil plano di TPS ke format numerik.

Hasyim, Ketua KPU, telah mengakui kesalahan tersebut dan meminta maaf, sambil menegaskan akan melakukan perbaikan.

Sirekap menggunakan teknologi pengenalan tanda optis (optical mark recognition, OMR) dan pengenalan karakter optis (optical character recognition, OCR).

Dengan ini, pola dan tulisan tangan pada formulir C-Hasil plano di TPS dapat diidentifikasi saat difoto dan diunggah ke Sirekap, kemudian diubah menjadi data numerik untuk dikirim ke server.

Secara sederhana, Sirekap membaca hasil foto formulir C-Hasil plano, yang mencatat penghitungan suara.

Baca Juga:Tanggul Sungai Cipelang Jebol, Ratusan Hektare Sawah Terkena DampaknyaJusuf Kalla Ungkap Dirty Vote Hanya Baru 25 Persen dari Dugaan Kecurangan yang Terjadi di Pemilu 2024

Namun, kesalahan perhitungan di dalam Sirekap telah menjadi perbincangan di media sosial.

Beberapa akun di platform seperti X/Twitter, yang mengaku sebagai admin Sirekap di TPS, menyatakan kesulitan untuk mengubah data yang terdeteksi salah oleh Sirekap.

Dampaknya, banyak data numerik di Sirekap tidak sesuai dengan formulir C-Hasil plano, yang keduanya dapat diakses di situs pemilu2024.kpu.go.id.

0 Komentar