Menelusuri Sejarah Desa Dawuan Majalengka, Nama yang Kerap Kali Disebut Pada Tol Cisandawu

Tol Cisandawu
Desa Dawuan dan Tol Cisandawu. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

RAKCER.ID – Tol Cisandawu adalah kepanjangan dari daerah yang dilaluinya yakni Cileunyi- Sumedang – Dawuan.

Tol Cisandawu sebentar lagi akan menjadi Tol terpanjang yang ada di Jawa Barat dengan panjang jalur tol Sekitar 62,60 Kilometer

Namun, daerah Dawuan yang dilewati Jalur terpanjang di Jawa Barat ini sebenarnya berada dimana?

Baca Juga:Eksplorasi Keindahan Curug Panjang Bogor, Pesona Lereng dan Suara Gemercik AirMenelusuri Mitos dan Keajaiban Curug Panjang Bogor! Petualangan di Alam yang Magis

Karena nama daerah Dawuan berada di Kabupaten Subang yang merupakan hasil pemekaran dari Kalijati dan juga Karawang serta ada di Kabupaten Majalengka yakni kecamatan yang langsung perbatasan dengan Kertajati.

Akan tetapi, daerah yang Dimaksud dengan Dawuan yang saat ini menjadi salah satu nama gabungan dari Tol Cisandawu ini adalah Kabupaten Majalengka.

Namun, jika anda melakuka perjalanan Bandung-Majalengka atau Cirebon, jalan tol tersebut tidak sampai ke kecamatan Dawuan.

Ternyata Tol Cisandawu hanya sampai pada Kecamatan Kertajati atau pada kilometer 152 Tol Cipali Via Junction.

Meskipun Tol Cisandawu tidak sampai hingga Dawuan hanya namanya saja yang dipertahankan. tetapi, terdapat rumah susun yang diberi nama dengan Junction Dawuan yang lokasinya berada di wilayah Kecamatan Kertajati.

Sejarah Desa Dawuan yang Dikaitkan Dengan Tol Cisandawu

Desa Dawuan merupakan sebuah desa yang konon sudah ada sejak tahun 1763 Masehi. Desa tersebut didirikan oleh Raden Mas Bekel dan Raden Mas Rakisem yang berasal dari Cirebon.

Kedua pemuda tersebut mendatangi wilayah Majalengka tepatnya di Desa Karanggulung. Tujuan perjalanan mereka untuk menemui pamannya di bagian timur Desa Karanggulung yang kemudian dikenal dengan Desa Dawuan.

Baca Juga:Wisata Curug Panjang Bogor: Surga Tersembunyi yang Menyuguhkan Keindahan UnikMenikmati Keindahan Alam dan Kisah Mistis Curug Pengantin di Tegal

Saat kedua pemuda tersebut tiba di desa Dawuan, lahan pertaniannya masih berupa hutan dengan Sungai Cikasarung yang mengalir di dalamnya, yang dikenal sebagai Sungai Cigeude oleh warga sekitar.

Setelah melihat-lihat dan melaporkan keadaan desa kepada pamannya, Raden Mas Bekel dan Raden Mas Rakisem serta para pengikutnya bekerja keras membuka hutan dan membersihkan semak dan ilalang. Mereka mengubah lahan tersebut menjadi tanah pemukiman, pertanian, dan perkebunan.

Berkat kerja keras mereka serta bantuan dari warga desa dan pengikutnya, desa Dawuan berkembang dengan cepat dalam waktu singkat.

0 Komentar