Salju di Puncak Jaya Wijaya Perlahan Mencair sejak tahun 2021, Menjadi Sorotan Media Asing

Salju di Puncak Jaya Wijaya Perlahan Mencair sejak tahun 2021, Menjadi Sorotan Media Asing
salju abadi di puncak jaya wijaya teancam punah lantaran cuaca ekstrim di Indonesia
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Salju abadi di dekat Puncak Jaya, Papua, dilaporkan menyusut dengan cepat.
Indonesia boleh bangga karena memiliki salju abadi yang ada di Puncak Jaya Wijaya di Papua. Sebagai negara tropis, kehadiran salju merupakan fenomena langka.

Kabar buruknya, salju itu terancam punah

Sebabnya, suhu yang kian menghangat membuat salju tersebut mencair setiap tahunnya.

Demikian informasi yang disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga:Fenomena baru di Tahun 2023 Sepeda Listrik yang Kian Menjamur di MasyarakatJudi Online di Tutup, pemutusan akses atau blokir 846.047 situs Begini Kata Menkominfo Budi Arie

Luas tutupan es salju yang berketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut ini menciut sampai 98%. Dari semula 19,3 km persegi pada tahun 1850 menjadi hanya 0,34 km persegi pada 2020.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa dalam beberapa dekade terakhir, wilayah Es yang ada di puncak jaya wijaya tersebut mengalami penurunan luas yang drastis.

Fenomena El Nino yang terjadi tahun ini berpotensi mempercepat kepunahan tutupan es di Puncak Jaya tersebut.

Selain luasan yang berkurang, es juga makin tipis. Ini terlihat dari hasil pemantauan berkala oleh tim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan PT Freeport Indonesia (PTFI) sejak 2010 hingga 2022.

“Ekosistem yang ada di sekitar salju abadi menjadi rentan dan terancam. Perubahan iklim juga berdampak pada kehidupan masyarakat adat setempat yang telah lama bergantung pada keseimbangan lingkungan dan sumber daya alam di wilayah tersebut,” ungkap Dwikorita, seperti dikutip dari info BMKG

Salju di puncak papua terancam punah

Sejak tahun 2010, BMKG bekerja sama dengan Ohio State University, AS, melakukan studi tentang analisis paleo-klimatologi dengan menggunakan inti es pada gletser Puncak Jaya.

“Hasilnya menunjukkan bahwa tutupan es di Puncak Jaya terus mengalami pencairan dan menuju kepunahan. Pada tahun 2010, ketebalan es diperkirakan mencapai 32 meter dan penipisan es terjadi dengan laju 1 meter per tahun pada periode 2010-2015,” jelas Dwikorita.

Baca Juga:Prosedur Pendaftaran CPNS dan PPPK 2023 Simak Jadwal Lengkapnya!Mengenal Apa Itu Trifting di Tengah Ramai Larangan Impor Baju Bekas sejak tahun 2021

“Selama fenomena El Nino yang kuat pada tahun 2015-2016, penipisan es meningkat menjadi lima meter per tahun,” imbuhnya.

Sorotan media asing

Media asing asal Arab Saudi, Arab News, menyoroti ancaman kepunahan itu. Dalam tulisan berjudul ‘Melting faster than ever, Indonesia’s little-known glacier may disappear by 2025’, media tersebut menyebut “gletser yang jarang diketahui di Indonesia” mungkin akan hilang pada awal 2025.

0 Komentar